Pesta adat tahunan ini akan berlangsung selama sepekan, mulai 25 Oktober hingga 1 November 2025, dengan mengusung tema “Merawat Budaya, Merawat Pangan.”Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios menyampaikan apresiasi terhadap pelestarian tradisi Ma’acia yang dinilai memiliki nilai luhur dan peran penting dalam menjaga identitas budaya daerah.
Ia juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan kebudayaan lokal dan kesejahteraan masyarakat adat, khususnya Parabela sebagai penjaga nilai-nilai tradisi.
“Eksistensi Parabela harus kita jaga. Mereka bukan hanya penjaga budaya, tetapi juga penjaga moral dan spiritual masyarakat. Pemerintah memiliki tanggung jawab kepada rakyat, sementara Parabela memiliki hubungan spiritual dengan Allah SWT. Keduanya harus saling mendukung,” tegas Bupati Adios dalam sambutannya.
Melalui pelaksanaan Ma’acia, pemerintah daerah berharap nilai-nilai gotong royong, rasa syukur, dan kepedulian terhadap ketahanan pangan dapat terus terpelihara di tengah arus modernisasi.
Untuk diketahui, tradisi Ma’acia berasal dari kata “acia” yang berarti makan bersama. Namun, secara filosofis, maknanya jauh lebih luas, yakni bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen sekaligus doa untuk memulai musim tanam berikutnya. Tradisi ini juga melambangkan nilai kebersamaan dan semangat berbagi rezeki antarsesama warga. (**)
Editor : Harry


 
			 
			 
			