Tokoh Adat Buton Silaturahmi Dengan PDKN, dan Wakil Presiden RI

Ketua Umum PDKN, Rahman Sabon Nama (tengah) saat bertemu dengan delegasi Kesultanan Buton, Tangerang Selatan, Ahad (3/2/2025). (foto: Cakrawarta)

SPIONNEWS, Tangerang, – Delegasi Kesultanan Buton, YM Laode Bachtiar dan YM Laode Dini beserta rombongan melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ketua Umum (Ketum) Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN), Dr. Rahman Sabon Nama di Perumahan Sarana Indah Permai, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, pada Ahad (2/2/2025).

Dihubungi media ini melalui sambungan telepon, Senin (3/2/2025), Rahman menyampaikan bahwa, dalam kunjungan silaturahmi tersebut, pihak Kesultanan Buton melaporkan bahwa Kesultanan Buton diundang untuk bertemu Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres, pada Kamis (6/2/2025).

Rahman secara pribadi menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Wapres RI yang telah berkenan menerima delegasi dari Kesultanan Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dalam pertemuan tersebut, kisah Rahman, ia menceritakan bahwa, hubungan kekerabatan antara kakek buyutnya Panglima Perang Jelajah Nusantara, Adipati Kapitan Lingga Ratuloly dengan Kesultanan Buton tidak bisa dipisahkan.

Pada tahun 1614, lanjut Rahman, Sultan La Elangi Dayanu Ikhsanudin meminta bantuan Adipati Ratuloly untuk menjadi Panglima Perang Kesultanan Buton melawan Portugis di Kerajaan Luwu Sulawesi Selatan atas permintaan Raja Kerajaan Luwu, Petta Natinro Patimang yang kerajaannya direbut oleh Portugis pada tahun 1625. Dan Ratuloly memenangkan perang itu dan kemenangan dalam perang ini mendorong Sultan La Elangi Dayanu Ikhsanudin meminta Adipati Ratuloly meneruskan pertempuran di Kerajaan Lingga Riau dari intervensi Portugis atas Kerajaan Lingga Riau, atas permintaan dari Raja Kerajaan Lingga, Laksamana Tun Abdul Jamil.

“Pertempuran dimenangkan Pasukan Adipati Ratuloly. Dari kemenangan itu sebuah sejarah terukir, Laksamana Tun Abdul Jamil dengan dukungan Bangsawan Siak Riau menganugerahkan gelar Kapitan Lingga Panglima Perang Jelajah Nusantara kepada Panglima Perang dari Kerajaan Adonara/Sunda Kecil dan Kesultanan Buton itu, yg semula bergelar Adipati Kapitan Laut Ratuloly,” papar Rahman.

Sejak itulah, lanjutnya, hubungan emosional dan moralitas terbangun antara Kesultanan Buton, Kerajaan Lingga dan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang sebelumnya sama-sama merupakan wilayah kedaulatan Kesultanan Johor, Malaka.

Selanjutnya, Rahman memaparkan juga bahwa, dalam silaturahmi kekeluargaan itu, turut memberikan masukan pada Delegasi Kesultanan Buton agar dalam pertemuan dengan Wapres RI nanti yang perlu disampaikan pada Wapres RI terkait Tanah Ulayat Kesultanan Buton.

“Agar melalui Wapres dapat disampaikan pada Presiden Prabowo untuk memperhatikan Pasal 33 UUD 1945 bahwa tanah, air dan segala yamg terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Rahman, tanah milik Kesultanan Buton yang kepemilikannya sudah jelas, tidak boleh seenaknya diambil untuk pertambangan, makanya melalui Wapres Gibran, Rahman meminta agar disampaikan untuk dibuatnya kebijakan dari Presiden Prabowo agar membatalkan semua IUP yang ada di atas tanah ulayat milik Kesultanan Buton.

“Kalau mau dimanfaatkan harus berbicara dan bekerjasama dengan pemilik tanah ulayat yaitu Kesultanan Buton dan harus ada pembagian kepemilikan saham untuk kesultanan Buton,” tandas Rahman mengakhiri keterangan.

Sumber : Cakrawarta.com

Editor: Harry & Sdr. RAL

One thought on “Tokoh Adat Buton Silaturahmi Dengan PDKN, dan Wakil Presiden RI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *