Dalam Misi Pencarian Orang Hilang di Perairan Laut Seram

Oleh : Muhammad Patty

SPIONNEWS.ID, MALUKU TENGAH – Empat hari lalu setelah mengikuti Diklat Taruna Melatih Satu, tepatnya pada tanggal 17-18 Oktober 2025, kembali dua aktivis gerakan Kepanduan Hizbul Wathan atas nama Ayunda Rindang Hikmah Ipaenin dan Ayunda Nesya Ramadanri Matrai berinisiatif menjadi Relawan Kemanusiaan dalam misi pencarian orang hilang.

Hal itu mereka lakukan, setelah mendapat informasi dari media sosial dan berkoordinasi dengan Lembaga Resilensi Bencana PDM Maluku Tengah Provinsi Maluku, dua aktivis ini pun langsung memilih bergabung dalam misi kemanusiaan tersebut.

Bertolak dari keinsyafan akan Undang-Undang HW Pasal 3 bahwa “Pandu Hizbul Wathan itu, Siap Menolong dan Wajib Berjasa”. Sebagai wujud pengamalan dari Pasal 3 Undang-Undang pandu HW tersebut, sehingga mengharuskan bagi setiap anggota pandu wajib mempersiapkan diri sebagai relawan kemanusian.

Disi lain, mempersiapkan peserta didik dengan pengetahuan dan perasaan akan arti kemunsiaan yang tentu akan menjadi bekal hidup yang baik bagi peradaban kemanusiaan yang universal di kemudian hari.

Mereka berdua bersama tim, berlayar dengan rute pencarian orang hilang di Laut Seram, Selat Saparua-Nusa Laut, dan menuju Lautan Banda. Dimana, hamparan laut biru nan luas, sesekali terlintas layanan lokal dengan bood katinting sembari sesekali mengaktifkan bendera simapore untuk komunikasi.

Tim juga berkolaborasi dengan nelayan lokal, sambil meminta dan memantau informasi lewat radio, dan HP. Adapun pelajaran penting yang diperoleh kedua aktivis HW ini adalah sebagai berikut:

  1. Meingkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Masa Kuasa, atas Anugerah Laut yang sangat indah.
  2. Memiliki kepekaan sosial, berjiwa siap menolong dan berjasa.
  3. Melatih disipilin dan rasa empati terhadap sesama.
  4. Melatih mental, dan fisik sebagai seorang pelajar yang mempelajari ilmu kelautan dan pelayaran.
  5. Melatih kesiapan dan kecintaan siswa pada dunia “Relawan”.
  6. Belajar membangun jaringan (trade diaspora).

SMK Muhammadiyah Masohi akan terus membuka diri dengan berbagai elemen masyarakat, lembaga pemerintah maupun non pemerintah “NGO”, sebagai media pembelajaran bagi “siswa” yang hidup dan ter-uptudate, dengan berbagai persoalan kehidupan.

Kami SMK Muhammadiyah Masohi ingin hadir bukan hanya sebagai lembaga yang berfokus pada proses pembelajaran di dalam kelas (sekolah), melainkan kami hadir sebagai bagian dari relasi pembelajaran kehidupan sosial secara umum.

Semoga aksi-aksi kemanusiaan kami ini, mendapat tempat di hati masyarakat Seram secara khusus, dan masyarakat Indonesia secara umum. Hingga tulisan ini dipublikasikan, objek orang hilang yang dicari tersebut belum ditemukan dan dinyatakan hilang.

Itulah sekelumit kisah Aktivis Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Qabila K.H. Tami Mudari SMK Muhammadiyah Masohi menjadi relawan bersama Tim Basarnas Provinsi Maluku, LRB PDM Maluku Tengah Dalam Misi Pencarian Orang Hilang di Perairan Laut Seram Desa Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.(*)

Penulis adalah Kepala SMK Muhammadiyah Masohi Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.

Editor : Rusly, S.Mn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *