Lanjutnya, Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi,sosial ekonomi dan sosial budaya. Jenis utama PTM adalah penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronik (seperti penyakit paru obstruktif kronik dan asma) dan diabetes.
"Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbanyak akibat PTM, atau 17,9 juta orang setiap tahunnya, diikuti oleh kanker (9,3 juta), penyakit pernapasan kronis (4,1 juta), dan diabetes(2,0 juta) termasuk kematian akibat penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes)"ucapnya.
Keempat kelompok penyakit ini menyumbang lebih dari 80% seluruh kematian dini akibat PTM.
Menurut, dr.Frederick mengatakan Berdasarkan deteksi dini yang telah dilakukan sebagai Upaya pencegahan penyakit tidak menular dengan menilai faktor resiko individu untuk mengurangi dampak PTM pada masyarakat, diperlukan pendekatan komprehensif yang mengharuskan semua sektor, untuk berkolaborasi guna mengurangi risiko yang terkait dengan PTM, dan untuk mempromosikan intervensi guna mencegah dan mengendalikannya.
Lanjutnya, Saat ini Capaian SPM PTM dicatat bahwa capaian untuk 2 indikator pada s/d Bulan September Tahun 2025 masih dibawah target 75% diantaranya skrining usia produktif dan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi.
"Sedangkan untuk capaian pelayanan kesehatan pada penderita diabetes melitus sudah menunjukan hasil yang lebih baik dengan capaian sebesar 81,91%."Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) agar berfungsi sebagai pendorong kemandirian Masyarakat dalam screening Penyakit Tidak Menular" tegasnya.
Untuk mewujudkan kemandirian masyarakat diperlukan Tenaga yang terampil dan kompeten di Puskesmas.
Pada pertemuan ini, kami juga sangat mengharapkan untuk dilakukan evaluasi capaian program, mengidentifikasi kendala yang di hadapi, mempelajari best practise (pengalaman sukses) dari Puskesmas yang ada, untuk selanjutnya menyusun langkah-langkah strategi yang dilakukan kedepan.
"Kami sangat mengharapkan Bapak dan Ibu yang hadir dalam pertemuan ini, mampu focus dalam mengikuti kegiatan sampai akhir". Tutupnya.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Yuslina menambahkan Dalam kegiatan Validasi PTM kami menghadirkan pemateri dari Kementerian Kesehatan RI Direktorat PIM bu Wiwi Pratiwi, SKM dan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara ibu Asriyanti,SKM.,M.Kes serta di hadiri 17 UPTD Puskesmas Se-Kota Bau dan 34 peserta dan pendamping.(Min)
Editor : Harry


 
			 
			