Oleh: Syamsir Alam
SPIONNEWS | Baubau, 20 April 2023. Lebaran kali ini agak sedikit berbeda, sebenarnya bukan hal asing lagi karena perbedaan ini sudah biasa terjadi hampir setiap tahun, dan itulah kenapa judul tulisan ini saja “Beda Itu Biasa Bagian 2” karena sebelumnya sudah pernah juga saya bahas tahun lalu, tapi entah kenapa saya cari tulisan saya tahun lalu saya tidak menemukannya, apakah karena spionnews juga sudah berbeda telah berubah dari dot com menjadi dot id? Hanya admin, pimpinan media dan Tuhan yang tahu, hahaha kok jadi curhat.
Lagi-lagi karena beda itu biasa, tapi jujur saja saya kurang suka dengan tampilan media spionnews yang baru ini, dan inilah yang menjadi salah satu alasan saya malas menulis, padahal yang lalu alasan saya kepada pimpinan media spionnews karena hp saya cepat lowbet, sibuk mendata pantarlih, sibuk jadi Kurir Lion Parcel, sibuk ojek online-lah, dll. Padahal saya sudah ganti hp, sudah lama selesai mendata pantarlih, kurir dan ojek juga sudah tidak sibuk, lagian biasanya juga saya bisa tetap menulis walaupun sibuk, tapi akhir-akhir ini masih malas juga, memang sih kalau orang malas pada dasarnya banyak alasan seperti saya ini. Hehehe curhat lagi. Tapi walaupun spionnews sudah berbeda tetap Beta IKO (slogan spionnews).
Masih seputar beda itu biasa, saya teringat kisah nyata sahabat beda agama yang tinggal bersama, satunya seorang muslim yang buta, satunya lagi seorang katolik yang lumpuh, mereka bersahabat sejak kecil bahkan saking akrabnya mereka kemana-mana selalu bersama, si buta menggendong si lumpuh, karena mereka saling membutuhkan. Si buta menjadi kaki untuk si lumpuh dan si lumpuh menjadi mata untuk si buta, bahkan sampai di tempat ibadah pun mereka saling bergantian mengantar satu salam lain, ketika hari Jumat si lumpuh menuntun dan menunggu si buta sholat di masjid, begitu juga sebaliknya ketika hari Minggu si buta mengantar dan menunggu si lumpuh di gereja. Sampai suatu saat si buta memanggil-manggil si lumpuh tidak ada jawaban, dan si buta akhirnya menyadari kalau si lumpuh sudah meninggal dunia, sejak saat itu si buta bersedih dan akhirnya seminggu kemudian si buta meninggal juga. Wallahu’alam bishawab.
Dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah yang namanya perbedaan itu biasa, jadi tidak usah saling menyalahkan. Justru perbedaan bisa menyatukan sampai yang berbeda keyakinan pun dapat bersatu, apalagi kita sesama muslim masa kalah sama si buta dan si lumpuh?
Lagi-lagi karena beda itu biasa, lebaran kali ini selain beda juga unik, hari ini Kamis tanggal 20 April 2023 Jamaah Tarekat Naqsabandiyah sudah melakukan sholat Idul Fitri. Sekretaris Tarekat Naqsabandiyah Padang Edizon menjelaskan Tarekat Naqsabandiyah lebih awal melaksanakan ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri karena sudah sesuai dengan hitungan nisab Qomariyah dalam Kitab Munjid. Dalam kitab tersebut salah satunya tentang penghitungan permulaan puasa dihitung lima hari setelah puasa tahun sebelumnya. Wallahu’alam Bishawab.
Beda itu biasa, Muhammadiyah juga kali ini berbeda, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan, penggunaan satu lokasi untuk Salat Idul Fitri yang berbeda hari tidak membatalkan salah satu di antara keduanya. Bahkan, lanjut Haedar, lokasi tersebut mendapat keberkahan dua kali lipat karena digunakan untuk Salat Ied dua kali. Alasan Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki karena perhitungan yang dilakukan terhadap peredaran Bulan dan Matahari menurut hisab ini harus sebenar-benarnya dan setepat-tepatnya berdasarkan Bulan dan Matahari pada saat itu.
Wallahu’alam bishawab.
Lagi-lagi karena beda itu biasa, dan uniknya adalah di hari ini Kamis tanggal 20 April 2023 ada Gerhana Matahari Hibrida, Gerhana Matahari Hibrida adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total. Fenomena Gerhana Matahari Hibrida yang terakhir terjadi pada 3 November 2013. Kala itu fenomena ini tampak seperti Gerhana Matahari Total dan terlihat di Afrika Tengah, termasuk Kenya Utara dan Uganda, Kongo, dan Republik Demokratik Kongo.
Beda itu biasa, terakhir kita masih menunggu keputusan sidang ishbat pemerintah lewat perwakilan menteri agama, dan sampai tulisan ini terbit belum ada pengumuman resmi dari Kementrian Agama RI, tapi kemungkinan terbesar kita akan lebaran pada hari Sabtu tanggal 22 April 2023 karena hilal tidak akan terlihat efek gerhana matahari hibrida, sehingga puasa digenapkan menjadi 30 hari.
Terus mana yang benar? Ini saya sudah jawab di tulisan saya yang pertama, intinya beda itu biasa. Semua benar, tinggal pilih saja, simpel dan mudah bukan? Semudah menjoblos pada 14 Februari 2024 mendatang, yang salah yang golput atau yang memilih dualisme. Kalau Anda sudah sholat ied ikut Muhammadiyah yah sudah jangan lagi sholat ied ikut Pemerintah, begitupulah sebaliknya. Gampang kan?
Selamat hari raya Idul Fitri 1444 H / 2023 M. Mohon maaf lahir dan bathin🙏