Oleh :
FADEL RUMAKAT
SPIONNEWS.ID – Pilkada serentak bulan November 2024 mendatang sederetan tokoh – tokoh sentral mulai bermunculan dengan background yang sangat beragam, dan hampir didominasi oleh generasi tua, tetapi atmosfir demokrasi saat ini menuntun agar kehadiran sosok anak muda harus tampil dalam kontestasi politik tahun 2024. Jika dicermati dengan baik partisipasi pemilih anak muda cukup diperhitungkan dengan angka presentasi yang sangat besar,
ini menandakan bahwa figur muda semakin diperhitungkan karena dianggap mampu mendulang suara anak muda di daerahnya.
Pemuda memiliki peran sentral sebagai pemimpin perubahan, sebab pemuda merupakan kekuatan terbesar dari bonus demografi saat ini, sebagai figur yang lahir dari kalangan anak muda harus memiliki jiwa pemberani untuk mengambil risiko dan memanfaatkan peluang untuk kemajuan daerahnya, potensi figur muda sangat menjadi variabel penting yang tidak bisa diabaikan. Perlu disadari bahwa pemuda sebagai lokomotif perubahan selalu tampil dengan gagasan besar, inovatif dan energi yang dimiliki, maka tidak ada yang mustahil bagi anak muda untuk melakukan perubahan besar demi mewujudkan impian dan harapan masyarakat.
Di era Globalisasi ini pemuda harus mampu mengaktualisasi diri dan tampil sebagai publik figur, serta menunjukkan kemampuan untuk memenangkan kompetisi dan harus menjadi pemimpin yang berani berinisiatif dalam proses – proses pengambilan keputusan untuk kemaslahatan rakyat di daerah, kemampuan semacam ini akan terjadi jika kepala daerah lahir dari kalangan anak muda.
Gaya kepemimpinan anak muda selalu menunjukan sesuatu yang biasa, akan menjadi luar biasa dengan gaya komunikasi yang memiliki pengaruh tersendiri, sehingga mampu menjelaskan Visi dan Misi serta Tujuan besarnya, sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh publik.
Semangat anak muda untuk mengambil bagian dalam perhelatan politik perlu diapresiasi secara positif oleh semua kalangan, terutama pemuda, sebab langkah yang diambil sebagai peta jalan bagi generasi muda untuk mengambil alih posisi strategis di daerah. Jika kondisi tersebut tidak dilakukan oleh anak muda saat ini, maka dipastikan elit tua akan mendominasi posisi strategis yang pada akhirnya ruang gerak pemuda semakin sempit, dikarenakan kelompok tua sangat lambat dalam mengambil keputusan-keputusan strategis untuk kemajuan daerah di masa depan.
Saat ini, sosok figur anak muda Seram Bagian Timur (SBT), DR. Vitho Rumarey Wattimena, pemuda kelahiran Pulau Gorom dengan usianya yang dianggap masih muda, menyatakan sikap politiknya untuk maju dalam perhelatan pilkada di Seram Bagian Timur, sebagai Bakal Calon Wakil Bupati, adalah sebuah langkah maju bagi generasi muda Seram Bagian Timur. Pasalnya, sosok yang biasa disapa dengan Bung Vitho merupakan anak muda yang humanis, merangkul dan mampu memposisikan diri pada semua tingkatan dengan jiwa kepemimpinan yang ditunjukkan dengan cara menularkan gagasan yang cemerlang dalam forum formal maupun non formal. Masa depan daerah tidak bisa dipimpin oleh pemimpin transaksional tetapi diperlukan pemimpin yang mempunyai kapasitas serta berkompeten sehingga arah kebijakan daerah benar – benar berkualitas, dan syarat demikian itu ada pada Vitho Rumarey Wattimena.
Sosok Vitho Rumarey Wattimena, pemuda jebolan UGM itu secara kemampuan tidak lagi diragukan, kompetensi yang dimiliki, diharapkan dapat membawa arah baru demi perubahan di bumi Ita Wotu Nusa, sikap untuk maju sebagai salah satu Bakal Calon Wakil Bupati SBT merupakan sebuah sikap yang sangat berat tetapi memang kondisi politik hari ini menghendaki agar anak muda harus mengambil bagian, tidak bisa menunggu sampai diberikan bagian oleh kaum tua, kehadiran Bang Vitho yang saat ini akan siap berkolaborasi dengan figur kalangan tua adalah sebuah sikap politik yang sangat ideal dan dipastikan cita – cita kemajuan Kabupaten Seram Bagian Timur bisa dapat diwujudkan.***
Penulis adalah Direktur Eksekutif Lingkar Demokrasi Institute (LIDI) Maluku
Liputan : Erwin Banea
Editor: Rusly, S.Mn.
