SPIONNEWS.ID, BAUBAU – Di tengah terpaan hidup yang keras dan keterbatasan ekonomi, seorang anak petani dari desa kecil di Buton Selatan berhasil membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan kerja keras, tekad, dan ketekunan.
Lahir dan besar dari keluarga sederhana yang bergantung pada hasil pertanian, namun ia berhasil meniti jalan pendidikan hingga meraih gelar S2. Kisah ini bukan hanya tentang keberhasilan akademik, tetapi juga tentang perjuangan melawan keterbatasan yang diwariskan oleh keadaan hidup. Kisah inspirasi tersebut dibagikan La Nare kepada media spionnews belum lama ini. Pemuda yang berasal dari Desa Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan memiliki pengalaman menarik untuk dibagikan kepada sesama pemuda lainnya.
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi pegunungan, seorang anak petani bernama La Nare menjalani perjalanan hidup yang penuh inspirasi. Latar belakang keluarga yang sederhana dan tantangan ekonomi tidak menghalanginya untuk mengejar pendidikan dan meraih mimpi. Dengan tekad yang kuat, ia berhasil menyelesaikan pendidikan hingga gelar S2, menjadi contoh nyata bahwa mimpi besar dapat diwujudkan meski berasal dari tempat yang terpencil.
Latar Belakang Keluarga
Pemuda yang berusia 27 tahun tersebut, lahir di Desa Lapandewa, tepatnya di Dusun Tambunaloko, 05 Oktober 1997 yang berada jauh dari hiruk-pikuk kota. Keluarga petani ini mengandalkan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Ayahnya bercocok tanam jagung dan sayuran, sementara ibunya mengurus rumah tangga dan membantu di kebun. Dari kecil, ia telah belajar tentang kerja keras dan pengorbanan. “Saya melihat orang tua bekerja keras di kebun dari pagi hingga sore. Mereka selalu berusaha agar saya dan saudara-saudara bisa sekolah,” kenangnya.
Walaupun hidup dalam keterbatasan, orang tuanya selalu menekankan pentingnya pendidikan. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih kehidupan yang lebih baik. “Kami tidak memiliki banyak uang, tetapi orang tua kami selalu bilang, ‘Pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depanmu,'” ucap La Nare.
Perjalanan Pendidikan yang Penuh Tantangan
La Nare memulai pendidikan dasarnya di SDN 1 Lapandewa. Setiap hari, ia harus menempuh jarak beberapa kilometer dengan berjalan kaki. Meskipun harus menghadapi berbagai rintangan, semangatnya untuk belajar tidak pernah pudar. “Saya ingat, meskipun lelah, saya selalu berusaha untuk tetap semangat. Saya tahu pendidikan adalah jalan keluar dari kesulitan ekonomi,” katanya.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, La Nare melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMPN 1 Lapandewa dan SMAN 1 Lapandewa. Di sinilah ia mulai menunjukkan bakat akademiknya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sekolah dan mulai terlibat dalam organisasi kepemudaan. Meskipun kesibukan belajar dan organisasi, La Nare selalu berhasil meraih peringkat teratas di kelas. “Saya merasa terinspirasi untuk memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang tua,” tuturnya.
Menggapai S1 dengan Prestasi Cemerlang
Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada tahun 2015, La Nare memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dengan kerja keras dan ketekunan, ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) salah satunya beasiswa PPA. Di sinilah tantangan baru dimulai. Memasuki lingkungan baru dengan beragam budaya dan cara berpikir, ia merasa perlu beradaptasi. Namun, ia tidak gentar.

Selama kuliah S1 di bidang pendidikan, ia aktif terlibat dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, baik organisasi eksternal dan internal kampus dan menjadi pimpinan Himpunan Mahasiswa Biologi. Selain itu La Nare menjadi Ketua Umum Mahasiswa di Lapandewa pada tahun 2020. Di sini, ia tidak hanya belajar tentang teori kependidikan, tetapi juga berlatih keterampilan kepemimpinan dan manajemen organisasi. “Organisasi memberikan saya banyak pelajaran berharga. Saya belajar bagaimana berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan merencanakan kegiatan,” ungkapnya.
La Nare juga aktif dalam penelitian, khususnya yang berfokus pada isu lingkungan. “Salah satu penelitian mengungkap hubungan ekosistem mangrove dengan isu pemanasan global,” katanya dengan semangat.

Menuju Gelar S2
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dengan predikat cum laude dan sebagai lulusan tebaik, ia bertekad untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. Ia mendaftar dan berhasil masuk di Universitas Negeri Malang. Selama masa studinya, La Nare terus menunjukkan dedikasi yang tinggi. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan sosial, mengorganisir seminar tentang isu-isu lingkungan yang relevan.
“Di S2, saya merasa lebih fokus pada bagaimana ilmu yang saya pelajari bisa berdampak pada masyarakat. Saya ingin menjembatani antara teori dan praktik,” jelasnya. Dalam perjalanan ini, La Nare berhasil meraih berbagai penghargaan atas prestasi akademiknya, menjadi pembicara di seminar-seminar nasional, dan aktif dalam program-program pengabdian masyarakat.

Kembali ke Desa untuk Berkontribusi
Kini, setelah meraih gelar S2, La Nare kembali ke desanya dengan semangat baru untuk berkontribusi. Ia berkomitmen untuk membangun program-program pemberdayaan masyarakat, khususnya aksi-aksi kritik sosial kemasyarakatan. “Saya ingin mengaplikasikan semua ilmu yang saya pelajari untuk membantu masyarakat baik hal-hal yang berhubungan dengan birokrasi desa atau pemerintah daerah. Saya percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil,” ucapnya.

Menjadi Inspirasi bagi Generasi Muda
Perjalanan La Nare mengajarkan kepada kita semua bahwa latar belakang tidak menjadi penghalang untuk mencapai mimpi. Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi generasi muda, khususnya anak-anak desa, untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada impian mereka. “Setiap orang memiliki hak untuk bermimpi. Dengan pendidikan dan kerja keras, semua itu bisa terwujud,” tutupnya dengan senyuman yang penuh semangat. La Nare adalah contoh nyata bahwa dengan keberanian, ketekunan, dan niat baik, kita semua bisa menggapai impian, terlepas dari apa pun latar belakang yang kita miliki. (*)
Liputan : Rusmiati A. La Marae
Editor : Rusly, S.Mn.
luar biasa bang Nare, berkah selalu ilmunya. aamiin aamiin aamiin