SPIONNEWS.ID, MALUKU – Salah satu masyarakat Negeri Latea yang tidak mau disebutkan namanya ketika menghubungi awak media spionnews.id menyampaikan bahwa, pada Minggu, 09 Maret 2025, Pak Barnabas Orno (eks Wakil Gubernur Maluku) saat mendatangi Negeri Latea Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah yang kemudian mengikuti peribadatan minggu di gereja.
Masih kata warga tersebut, setelah ibadah minggu, Mantan Wakil Gubernur Maluku itu diberikan kesempatan untuk menyapa masyarakat setempat. Dalam penyampaiannya Pak Orno turut menyinggung soal rencana pengelolaan pertambangan emas di Negeri Latea tersebut.
Menurutnya, hal ini kemudian menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat, khususnya marga Maatita dan Latuwaile selaku marga yang berhak atas tanah ulayat yang menjadi target operasi pertambangan emas, sehingga dirinya meminta kepada Pak Orno agar jangan membuat opini liar yang berdampak bagi keresahan masyarakat setempat. “Bahkan (aksi seperti itu, Red) berpotensi menimbulkan kegaduhan akibat tindakan sepihak yang dilakukan oleh mantan Wagub Maluku periode 2019-2024,” ujarnya.
Baca Juga : DPP Konsperam: Pernyataan Wagub Maluku Jangan Di Kriminalisasi
Lebih lanjut, dirinya merasa aneh dan terasa lucu atas kehadiran Pak Orno untuk membicarakan persoalan tambang emas tanpa kehadiran Raja Negeri setempat. “Diketahui bahwa Raja Negeri Latea sementara ditahan di Lapas Masohi,” ungkapnya.
Lebih jauh, warga tersebut menyayangkan, sikap Barnabas Orno yang sangat tidak menghormati masyarakat adat setempat sehingga menimbulkan amarah warga setempat. “Kami merencanakan akan melakukan palang lahan sebagai bentuk aksi protes atas tindakan yang dinilai tidak menghormati Masyarakat Adat Negeri Latea,” imbuhnya.
Sementara itu, Mantan Wakil Gubernur Maluku periode 2019 – 2024, Bapak Barnabas Orno belum berhasil dikonfirmasi oleh wartawan spionnews.id Biro Maluku terkait isu tersebut. (BP)
Editor : EB