SPIONNEWS.ID, Morowali — Semangat persatuan dan pelestarian budaya kembali menggema di tanah rantau. Puluhan masyarakat asal Buton yang bermukim di Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, resmi mendeklarasikan pembentukan paguyuban Keluarga Kerukunan Buton Induk (KKBI) pada Sabtu (17/05/2025).
Deklarasi ini lahir dari inisiatif puluhan warga Buton yang merasa pentingnya memiliki wadah pemersatu di tengah keberagaman, sekaligus sebagai sarana mempererat silaturahmi, melestarikan budaya leluhur, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah.
Ketua Umum KKBI terpilih, Bustanil Arifin, menjelaskan bahwa pendirian KKBI dilandasi oleh semangat gotong royong dan rasa tanggung jawab menjaga ikatan kekeluargaan sesama perantau.
“KKBI hadir bukan sekadar simbol identitas kultural. Kami ingin menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya saat dihubungi awak media.
Lebih dari itu, Bustanil menegaskan bahwa KKBI terbuka bagi seluruh warga Buton, baik dari Buton Induk maupun luar wilayah administratif Buton, selama memiliki keterikatan sejarah dan budaya.
“Kami ingin membangun jembatan yang menghubungkan nilai-nilai budaya dengan realitas sosial saat ini. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 150 anggota, dan jumlah ini terus bertambah,” tambahnya optimis.
Paguyuban ini juga diharapkan menjadi ruang edukatif dan produktif bagi anggotanya, termasuk dalam pemberdayaan ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Dalam Musyawarah Besar pertama, KKBI resmi menetapkan struktur kepengurusan. Bustanil Arifin dipercaya sebagai Ketua Umum, didampingi Arjuan sebagai Wakil Ketua. Posisi Sekretaris diisi oleh Gusman, Wakil Sekretaris oleh Sarlin, Bendahara oleh Muhammad Wabula, dan Wakil Bendahara Salman.
Pembentukan KKBI ini menjadi tonggak awal bagi warga Buton di Morowali untuk bersatu, berdaya, dan tetap menjaga jati diri budaya di tengah dinamika daerah industri yang terus berkembang.
Liputan : La Nare