Oleh : Salman Rumasukun Pemuda SBT
SPIONNEWS.ID, MALUKU – Penolakan terhadap Penjabat (Pj) Kepala Desa Administratif Kilibingan Kecamatan Gorom Timur Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku yang terjadi baru-baru ini menjadi sorotan publik. Aksi tersebut dinilai sebagian kalangan sebagai langkah yang tidak berdasar secara hukum dan lebih sarat akan kepentingan pribadi oknum tertentu dibandingkan aspirasi kolektif masyarakat desa
Dalam beberapa dokumentasi yang beredar, terlihat bahwa sebagian besar pihak yang menolak merupakan perangkat lama di Desa yang masa jabatannya telah berakhir. Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa penolakan tersebut bukanlah bentuk perlawanan demi kepentingan masyarakat, melainkan upaya mempertahankan kekuasaan oleh kelompok tertentu.
Minimnya dasar hukum dan bukti yang kuat dalam aksi penolakan ini menandakan kurangnya pemahaman terhadap regulasi dan dinamika pemerintahan desa. Alih-alih menyampaikan aspirasi secara konstitusional, gerakan tersebut justru menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat dan memperburuk citra desa di mata publik.
Namun di tengah dinamika tersebut, harapan tetap ada. Pergantian kepemimpinan di tingkat desa sejatinya adalah proses yang sah dalam sistem pemerintahan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Desa dan peraturan pelaksanaannya. Kehadiran Pj Kepala Desa adalah bagian dari mekanisme transisi yang penting, untuk menjaga keberlangsungan roda pemerintahan dan pelayanan publik.
Kini saatnya masyarakat Desa administrasi Kilibingan bangkit dan bersatu. Momentum ini seharusnya menjadi pintu masuk untuk membangun kembali semangat gotong royong, memperkuat partisipasi warga, dan membangun desa dengan prinsip transparansi serta akuntabilitas.
Pemimpin boleh berganti, tapi semangat membangun tidak boleh berhenti. Pemerintahan desa bukan milik segelintir orang, tapi milik seluruh warga yang peduli akan masa depan generasinya. Daripada larut dalam konflik elit, lebih baik seluruh elemen masyarakat bersatu mendukung proses pembangunan, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga penguatan struktur sosial desa.
Mari kita jaga Desa Kilibingan sebagai rumah bersama dan tinggalkan kepentingan pribadi, dan mari melangkah maju untuk membangun desa yang adil, inklusif, dan bermartabat. (Syahrul)
Editor: Erwin Banea

