Paradigma New Public Management Ekonomi Politik

Balon Presiden NKPRI

Oleh: Rusly, S.Mn.

Pengertian Dan Jenis Paradigma Ilmu Administrasi Publik

Paradigma ilmu administrasi publik merujuk pada kerangka pemikiran atau pendekatan dalam mempelajari dan memahami administrasi publik. Paradigma ini membantu memandu penelitian, analisis, dan praktik dalam bidang administrasi publik. Terdapat beberapa jenis paradigma yang umum digunakan dalam ilmu administrasi publik, yaitu sebagai berikut:

  • Paradigma Tradisional/Positivistik: Paradigma ini berfokus pada pendekatan ilmiah yang objektif dan menggunakan metode kuantitatif dalam penelitiannya. Paradigma ini mencoba untuk menjelaskan fenomena administrasi publik dengan menggunakan logika deduktif dan metode-metode ilmiah yang terukur, seperti pengumpulan data statistik, survei, dan eksperimen. Pendekatan ini menekankan pada penemuan umum dan hukum-hukum yang dapat diterapkan secara umum dalam administrasi publik.
  • Paradigma Interpretatif/Kualitatif: Paradigma ini lebih berfokus pada pemahaman subjektif dan interpretasi makna dari tindakan dan perilaku manusia dalam administrasi publik. Pendekatan ini menggunakan metode-metode kualitatif seperti studi kasus, wawancara, observasi, dan analisis teks untuk memahami konteks sosial, budaya, dan politik di mana administrasi publik beroperasi. Paradigma ini berupaya untuk memahami makna, nilai, dan tujuan yang mendasari tindakan dan keputusan dalam administrasi publik.
  • Paradigma Kritis: Paradigma ini berfokus pada analisis kritis terhadap struktur dan kekuasaan dalam administrasi publik. Pendekatan ini mengidentifikasi ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan masalah sosial dalam administrasi publik serta berusaha untuk menggali akar permasalahan dan mencari solusi transformasional. Paradigma kritis menekankan pada partisipasi masyarakat, keadilan sosial, dan transformasi institusional dalam administrasi publik.
  • Paradigma Postmodern: Paradigma ini mencoba untuk menantang pandangan tradisional dan otoritas dalam administrasi publik. Pendekatan ini mengkritik ide-ide yang dianggap sebagai “kebenaran” absolut, dan mempertanyakan konsep-konsep seperti rasionalitas objektif dan pemisahan antara subjek dan objek. Paradigma ini menekankan pada keragaman, kompleksitas, dan konstruksi sosial dalam administrasi publik.
  • Paradigma Sistemik: Paradigma ini melihat administrasi publik sebagai sistem yang kompleks, di mana elemen-elemen yang berbeda saling terkait dan saling mempengaruhi. Pendekatan ini berfokus pada analisis dan perancangan struktur, proses, dan interaksi dalam administrasi publik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pilihan paradigma dalam ilmu administrasi publik bergantung pada konteks penelitian atau praktik yang dilakukan serta pandangan teoritis yang digunakan oleh para peneliti atau praktisi. Beberapa penelitian dapat menggunakan pendekatan gabungan dari beberapa paradigma untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang administrasi publik.

Pengertian Dan Karakteristik New Public Management Ekonomi Politik

Pengertian New Public Management (NPM)

New Public Management (NPM) adalah pendekatan manajemen publik yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang biasanya terkait dengan sektor swasta. Pendekatan ini berkembang pada akhir abad ke-20 sebagai respons terhadap kelemahan yang ditemukan dalam sistem birokrasi tradisional.

Karakteristik utama dari New Public Management adalah sebagai berikut:

  • Desentralisasi: NPM menekankan pengambilan keputusan yang lebih terdecentralisasi dan memberi otoritas lebih kepada manajer di tingkat operasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan responsivitas dan fleksibilitas dalam penyediaan pelayanan publik.
  • Akuntabilitas: NPM menekankan akuntabilitas yang lebih besar bagi organisasi sektor publik. Hal ini dilakukan melalui pengukuran kinerja yang objektif, penggunaan kontrak kinerja, dan pemberian insentif dan sanksi berdasarkan hasil yang dicapai.
  • Orientasi pada hasil: NPM memfokuskan perhatian pada hasil yang dihasilkan oleh organisasi publik. Pengukuran kinerja, benchmarking, dan penggunaan strategi manajemen kualitas digunakan untuk meningkatkan hasil kinerja.
  • Penggunaan pasar: NPM mengadopsi mekanisme pasar dalam pelayanan publik. Ini melibatkan penggunaan tender dan kontrak untuk menggantikan proses pengadaan tradisional, serta mengenakan prinsip-prinsip pasar dalam penetapan harga dan alokasi sumber daya.
  • Kewirausahaan: NPM mendorong kreativitas dan inovasi dalam sektor publik. Organisasi publik diberi kebebasan untuk mencari pendanaan alternatif, berkolaborasi dengan sektor swasta, dan mengadopsi praktik manajemen yang lebih fleksibel dan efisien.

Ekonomi politik New Public Management mencakup analisis tentang bagaimana faktor-faktor politik, ekonomi, dan institusional mempengaruhi implementasi dan hasil dari pendekatan ini.

Beberapa karakteristik ekonomi politik NPM antara lain:

  • Deregulasi dan liberalisasi: NPM seringkali melibatkan deregulasi dan liberalisasi ekonomi, dengan tujuan memperkenalkan prinsip-prinsip pasar ke dalam sektor publik. Hal ini dapat melibatkan privatisasi sektor publik, liberalisasi perdagangan, dan pengurangan peran pemerintah dalam aktivitas ekonomi.
  • Persaingan: NPM mendorong persaingan antara penyedia jasa publik, baik dalam bentuk instansi pemerintah maupun pihak swasta. Persaingan ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan.
  • Kontrak kinerja: NPM sering mengadopsi penggunaan kontrak kinerja antara pemerintah dan penyedia layanan publik. Kontrak ini menetapkan target kinerja yang harus dicapai oleh penyedia jasa, dengan instansi pelaksana.

New Public Management (NPM) adalah suatu pendekatan manajemen yang diterapkan pada sektor publik dengan tujuan meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik. Pendekatan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan telah mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia. Karakteristik utama dari New Public Management adalah sebagai berikut:

  • Fokus pada Efisiensi: NPM menempatkan penekanan yang kuat pada efisiensi operasional dalam sektor publik. Pendekatan ini mendorong penggunaan praktik manajemen swasta, seperti penekanan pada pengukuran kinerja, penggunaan anggaran berbasis kinerja, pemotongan birokrasi yang tidak efisien, dan penerapan sistem insentif.
  • Akuntabilitas: NPM mengutamakan akuntabilitas dalam sektor publik. Dalam konteks ini, akuntabilitas merujuk pada kemampuan untuk melacak dan mengevaluasi kinerja organisasi publik secara objektif. NPM mendorong pengukuran kinerja yang jelas, penetapan target, penggunaan kontrak kinerja, dan pemberian insentif berdasarkan hasil yang dicapai.
  • Pendelegasian Wewenang: NPM mendorong pendelegasian wewenang kepada tingkat manajerial yang lebih rendah dalam organisasi publik. Tujuannya adalah meningkatkan responsivitas dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, serta mendorong inovasi dan kreativitas.
  • Orientasi Pasar: NPM mengadopsi orientasi pasar dalam menyediakan layanan publik. Pendekatan ini mendorong persaingan antara penyedia layanan publik, baik internal maupun eksternal, dengan tujuan meningkatkan pilihan bagi konsumen dan meningkatkan kualitas pelayanan.
  • Penggunaan Teknologi Informasi: NPM mendorong penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan publik. Sistem teknologi informasi yang canggih digunakan untuk mengotomatisasi proses, meningkatkan transparansi, dan memperbaiki interaksi antara pemerintah dan masyarakat.
  • Manajemen Berbasis Hasil: NPM menggeser fokus manajemen dari proses menjadi hasil yang dicapai. Lebih banyak perhatian diberikan pada pencapaian tujuan yang diukur dengan indikator kinerja yang jelas. Ini memungkinkan evaluasi kinerja yang lebih obyektif dan berdasarkan data.

Dalam konteks ekonomi politik, New Public Management mencerminkan pergeseran paradigma dalam hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Pendekatan ini menggabungkan elemen manajemen bisnis dengan tuntutan politik dan kebutuhan masyarakat. Hal ini berarti bahwa keputusan manajerial dalam sektor publik dipengaruhi oleh pertimbangan politik, dan interaksi antara kepentingan politik, ekonomi, dan sosial.

Penerapan New Public Management juga dapat memengaruhi peran pemerintah dalam ekonomi. Pendekatan ini sering kali melibatkan liberalisasi sektor publik, privatisasi layanan publik, dan pengurangan peran langsung pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Namun, penerapan NPM juga dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan kebijakan pemerintah di masing-masing negara.

Paradigma New Public Management (NPM) adalah pendekatan manajemen yang menggabungkan prinsip-prinsip manajemen sektor swasta ke dalam sektor publik. Berikut ini adalah beberapa teori yang termasuk dalam paradigma NPM beserta contoh empirisnya:

  • Desentralisasi dan Devolusi: NPM mendorong pemerintah untuk mendistribusikan kekuasaan dan tanggung jawab kepada otoritas lokal atau sektor swasta. Contoh empirisnya adalah program desentralisasi di Indonesia, di mana pemerintah pusat memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya.
  • Kontrak Kinerja: NPM menekankan pentingnya mengukur dan mempertanggungjawabkan kinerja sektor publik melalui kontrak yang jelas antara pemberi dan penerima layanan. Contoh empirisnya adalah implementasi kontrak kinerja dalam sektor pendidikan di Amerika Serikat, di mana sekolah-sekolah diberikan otonomi untuk mengelola sumber daya mereka, tetapi harus mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
  • Pengelolaan Berbasis Hasil (Performance-based Management): NPM menekankan pada pencapaian hasil yang diukur secara kuantitatif. Contoh empirisnya adalah program pengelolaan kinerja pemerintah di Selandia Baru, di mana unit-unit pemerintah dituntut untuk mencapai target-target kinerja yang ditetapkan dan hasilnya dipublikasikan secara terbuka.
  • Privatisasi dan Pengadaan Jasa: NPM mendorong pemerintah untuk mengalihkan penyediaan layanan publik kepada sektor swasta untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. Contoh empirisnya adalah privatisasi perusahaan-perusahaan publik di Britania Raya, seperti British Telecom dan British Airways, yang kemudian dioperasikan oleh entitas swasta.
  • Pengelolaan Keuangan yang Efektif: NPM menekankan pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dan efisien dalam sektor publik. Contoh empirisnya adalah implementasi sistem anggaran berbasis kinerja di Australia, di mana alokasi anggaran didasarkan pada hasil yang dicapai oleh unit-unit pemerintah.
  • Manajemen Berorientasi Pelanggan: NPM mengedepankan pendekatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan pelayanan yang lebih baik. Contoh empirisnya adalah transformasi pelayanan publik di Singapura, di mana pemerintah fokus pada inovasi teknologi dan penyediaan pelayanan yang lebih efisien kepada warga negara.

Perlu dicatat bahwa implementasi teori-teori dalam paradigma NPM dapat bervariasi di setiap negara atau konteks spesifik, dan hasil empirisnya juga dapat berbeda. Selain itu, ada juga kritik terhadap pendekatan NPM, seperti pengabaian terhadap aspek-aspek sosial dan kurangnya akuntabilitas dalam pengambilan keputusan. (*)

Penulis adalah Redaktur Spionnews.Id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *