DPD IMM Sultra, Pantau Dinas Kelautan Dan Perikanan Sulawesi Tenggara

SPIONNEWS.ID, Kendari – Berdasarkan hasil data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tenggara (Sultra) tentang perkembangan hasil laut yang dimana berhubungan langsung dengan Kemaritiman Sultra mencatat, produksi hasil tangkap ikan di bumi Anoa khususnya 2023 mencapai 268 ribu ton dan belum termasuk wilayah kepulauan.

Perkemmbangan hasil laut dari beberapa komoditas yang dikelompokkan sebagai hasil tangkap ikan di wilayah Sultra diantaranya ikan tuna, cumi, gurita, udang, kepiting rajungan, ikan cakalang, dan ikan layang hingga ikan tongkol.

Hal ini juga masih membuktikan bahwa jumlah rata-rata penghasilan laut sebagai upaya mengembangkan wilayah kemaritiman Sultra mencapai 22,3 ton per bulannya dan kami dari bidang kemaritiman DPD IMM Sultra sangat mengapresiasi hasil pengembangan ini serta hak ini harus dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan pengembangannya.

Bidang Maritim DPD IMM Sultra mengatakan”Jika dilihat dari hasil pertahunnya beberapa komoditas ini tiap tahunnya mengalami peningkatan, namun yang sangat disayangkan cara penangkapan beberapa komoditas hasil laut ini dalam hal ini para nelayan masih banyak yang menggunakan cara yang bisa dikatakan masih tradisional dan jarang yang menggunakan cara-cara modern, kami dari DPD IMM menganggap bahwa kurangnya eksplorasi dan sosialiasi tentang tata cara mengembangkan hasil penangkapan beberapa komoditas ini secara modern dan dilengkapi fasilitas yang memadai”imbuhnya.

Produksi hasil tangkapan sejauh ini masih berada pada tataran wilayah Bandung dan Jakarta dalam hal pengeksporannya.

“Kami juga dari dari DPD IMM Sultra Wabil khusus dari bidang Maritim mengharapkan agar wilayah-wilayah kepulauan lebih diperhatikan dalam hal pengembangan hasil tangkapan hasil laut yang tergabung dalam beberapa komoditas ini serta tidak hanya terfokus kepada satu wilayah seperti halnya kota Kendari agar hasil laut yang dihasilkan dapat lebih melejit dan berkembang lebih pesat lagi”tuturnya.

Sedangkan ada juga komoditas yang diekspor khusus pada tahun 2024 seperti misalnya ikan tuna, kepiting rajungan dan kepiting bakau sebanyak 128 ton, dengan negara tujuan yakni Filipina dan Amerika Serikat, maka seperti yang dikatakan diatas bahwa peningkatan hasil ekspor ini akan lebih berkembang ketika seluruh wilayah kepulauan misalnya disatukan dan dilakukan ekspor besar-besaran.

“Selain itu potensi komoditi gurita asal Sultra beberapa tahun lalu itu memiliki potensi besar ekspor, ada juga kepiting rajungan juga pernah produksi terbesar keenam se-Indonesia”tegasnya.

Kendati produksi tiap tahunnya secara keseluruhan terus mengalami peningkatan, namun jika dilihat dari kedua komoditi dengan potensi hasil tangkap yang besar mengalami penurunan.

Ujarnya, Hal ini diakibatkan karena kurangnya penggunaan cara yang lebih modern dan fasilitas yang belum memadai di SULTRA sehingga komoditi hasil tangkapan ini mengalami penurunan pada tahun 2024 ini, maka perlunya sosialisasi besar-besaran kepada masyarkat luas dan lingkup universitas khususnya pada jurusan-jurusan yang bersangkutan agar tangkapan hasil laut di Sultra bisa meningkat kembali dan menghasilkan hasil ekspor yang lebih besar.

“Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan budidaya, artinya tidak hanya berharap dari hasil tangkap alam melainkan harus dipadukan dengan budidaya”ungkapnya.

Dalam hal inilah para kaum intelektual (Mahasiswa) dapat dilakukan kerjasama bersama masyarakat notabene nelayan dan dinas-dinas terkait agar melakukan sosialisasi tentang cara efektif budidaya hasil laut.

“Budidaya ini dilakukan dalam rangka menjaga produksi yang berkelanjutan untuk menjaga kualitasnya, karena jika tidak ikan-ikan yang ada itu ukurannya kecil karena tiap hari ditangkap. budidaya ini penting, terlebih bagi pemerintah kabupaten kota untuk membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan produksi hasil tangkap”tuturnya.

Katanya, Melalui budidaya ini ada tiga upaya yang dikembangkan yakni budidaya laut, payau dan tawar, dengan memberikan bantuan bibit ikan, karamba, rumput laut. Semua ini merupakan potensi pendapatan masyarakat pesisir.

“Kami dari Bidang maritim DPD IMM Sultra tidak tanggung-tanggung akan turut serta bersama Dinas wilayah kabupaten/Kota bahkan provinsi untuk mengembangkan hasil penangkapan komoditi hasil laut ini dan akan melanjutkan hal ini kepada aksi nyata yang InsyaAllah kami akan mulai dari sosialisasi bersama dinas terkait memberikan cara efektif agar penangkapan hasil laut dari beberapa komoditi unggulan Sultra ini dapat berkembang pesat dan hasil ekspor ke Nasional dan Internasional dapat meningkatkan dengan pesat”ujarnya. ***

Editor: Harry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *