SPIONNEWS.ID, BUTON SELATAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton Selatan (Busel), La Ode Budiman menyatakan bahwa hadirnya kampung zakat di Buton Selatan selaras dengan program prioritas Pemerintah Kabupaten dalam menuntaskan kemiskinan ekstrim. Budiman menilai, seluruh elemen harus ikut andil dalam berkolaborasi untuk menyukseskan program Pemerintah.
Terutama dalam menjalankan fungsi dan peran untuk meningkatkan kemaslahatan umat seluruh masyarakat Buton Selatan.
Sehingga nantinya, semakin banyak masyarakat yang diberdayakan untuk dapat mandiri. Ia berharap partisipasi semua pihak terkait yang terlibat dalam Kampung Zakat dapat menjadi aksi yang berkelanjutan dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Buton Selatan.
“Dimana, pemberdayaan zakat juga diharapkan berdampak baik pada pemulihan ekonomi keluarga yang sejahtera,” ungkap Budiman kepada wartawan SPIONNEWS.ID, Sabtu (25/1/2024).
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Saleh, mengatakan Desa Bola di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan dijadikan salah satu Desa percontohan, sebab terbilang produktif dalam upaya penuntasan kemiskinan ekstrim.
Baca Juga : Sosok Perempuan Luar Biasa, Jadikan Wajah UNPATTI Di Dunia Internasional
“Kita jadikan sebagai desa percontohan, salah satu indikatornya untuk menjadi kampung zakat minimal KK miskin diatas minimal 100 KK,” urainya.
Dimana dengan memperdayakan sekitar 100 Kepala Keluarga pada dua program unggulan, yaitu peternakan kambing dan pengembangan pupuk organik untuk bidang pertanian disana. Terlebih, profesi masyarakat setempat didominasi oleh petani.
Lebih lanjut, Saleh mengungkapkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun langsung menyalurkan dua program unggulan tersebut kepada masyarakat penerima manfaat, yang mana bertujuan guna menopang keberadaan kampung zakat.
Selain itu, Ia menuturkan, kampung zakat di Desa Bola ini adalah hasil dari kolaborasi antara Kementerian agama, Badan Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Kabupaten Buton Selatan.
Dimana masing-masing pihak terkait mempunyai kesempatan melakukan intervensi secara langsung terhadap perkembangan dua kelompok usaha pemberdayaan masyarakat disana.
Terkait jumlah penerima manfaat pada awal penyaluran bantuan, Ia pun belum bisa memastikan secara terperinci sebab dilimpahkan kembali ke masing-masing Kabupaten/Kota.
“Secara teknis nanti teman-teman di Kemenag Kabupaten Buton Selatan hanya akan dibagi dalam perkelompok,” tutup Saleh.
Penulis: (Ha)