Ada Wisata Keren Di Siompu, Tapi Ojek Laut Kurang Optimal

Curhat Ojek Laut Buton Selatan Belum Ada Pelabuhan Resmi di Pesisir Karae

SPIONNEWS.ID, Buton Selatan – Tukang ojek laut antar Pulau Siompu, curhat belum ada pelabuhan resmi di Pesisir Karae, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menunjang operasional spit menjadi lebih lancar.

Sumardin (57), Pria tua itu, yang setiap harinya melakoni profesi sebagai tukang ojek laut via Siompu – Batauga sejak tahun 2022 silam ini, menuturkan kendala yang acap kali dihadapi oleh para tukang ojek laut di pesisir pantai Karae.

Ketika air laut surut, aktivitas lalu lintas diperairan Siompu – Batauga menjadi terhenti sementara yang disebabkan oleh setengah wilayah pesisir pantai tersebut mengalami kekeringan (meting) hingga jauh ke perairan dalam laut Siompu.

Katanya, perahu spit yang berlabuh disekitar area pantai terjebak dan tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Meskipun terdapat warga (pasien) dengan kondisi darurat, mereka harus menunggu air laut hingga pasang kembali untuk dapat menyebrang ke daratan Ibu Kota.

“Bila air surut, kering jauh sehingga tidak bisa beroperasi, sekalipun ada pasien dalam keadaan darurat,” tutur Sumardin kepada awak media, Selasa (28/1/2025).

Ia menuturkan, alasan sampai saat ini belum ada pelabuhan ojek laut di pesisir Pantai Karae, sebab statusnya dilarang dan dianggap illegal. Mereka berharap agar Pemkab Buton Selatan dapat menuntaskan problematika tersebut dengan membangun pangkalan resmi khusus bagi tukang ojek laut Karae.

“Ojek laut harus berpangkalan resmi di pesisir Karae maupun di Batauga,” Katanya.

Lebih lanjut, Sementara disatu sisi memasuki musim barat, kondisi cuaca menjadi momok menakutkan seperti fenomena ketinggian gelombang air laut, selalu menjadi masalah serius bagi tukang ojek laut disana.

“Pasalnya, perahu spit yang berlabuh dipesisir pantai menjadi terancam rusak dengan hantam ombak yang begitu dahsyat. Kondisi cuaca yang buruk berdampak juga terhadap lalu lintas pelayaran spit Siompu – Batauga menjadi terhenti bahkan lumpuh total selama satu hari,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata Sumardin, pembangunan pemecah ombak di sekitar pesisir pantai menjadi usulan prioritas masyarakat disana. Agar nantinya perahu spit menjadi aman dari ancaman kerusakan sehingga para pengguna moda transportasi tersebut dapat berlayar dengan nyaman, tenang, dan selamat.

“Masyarakat sudah usulkan pemecah gelombang supaya kapal spit tidak terhambur lagi dan pengguna ojek laut merasa nyaman dan tenang,” ungkap Sumardin.

Di Pulau Siompu terdapat beberapa destinasi wisata unggul yang dapat dikunjungi oleh pelancong yang ingin berlibur ke Buton Selatan. Seperti, permandian air tawar Loka, Goa Mokobeau, wisata Kebun Jeruk khas Siompu dan etnis lokal bermata biru yang dapat dijumpai disana.

Pelancong dapat menyebrang ke Pulau Siompu dengan menggunakan moda tranportasi laut (spit) dengan jarak tempuh sekitar 25 menit dengan ongkos sewa sebesar Rp 15.000 per orang atau pelancong dapat menggunakan spit express berkapasitas 6 orang dengan jarak tempuh 7 sampai 10 menit, cukup dengan membayar Rp 100.000 hingga Rp 200.000.

Liputan: Ha.

Editor : Harry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *