SPIONNEWS, Baubau – Risiko Makan siang Gratis dinilai tidak efektif Program makan siang gratis yang diusulkan oleh Prabowo dan Gibran dinilai tidak efektif dalam mengatasi masalah stunting. Program ini lebih dikenal sebagai “school meals” dan bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah.
“Namun, banyak kritik yang menyatakan bahwa program ini tidak dapat menyelesaikan akar masalah stunting, seperti kekurangan gizi, kesehatan yang buruk, dan lingkungan yang tidak seimbang” jelasnya.
Fadli hidayat kandidat Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baubau 2024 mengaggap bahwa program makan siang gratis ini cukup membantu orang tua murid namun ini bukan menjadi indikator utama untuk mempersiapkan generasi emas 2024 dan kami anggap bahwa program ini salah satu program nasional yang tidak melewati riset yang maksimal.
“sehingga terjadi penolakan yang perlu mendapat perhatian khusus Program makan siang gratis ini juga sangat berisiko memperbesar utang dalam ruang fiskal pemerintah yang saat ini sudah mendekati 38% dari porsi produk domestik bruto (PDB)” tegasnya.
“Hal ini mengingat biayanya yang cukup besar Rp 460 triliun, Bagaimana cara memperbesar ruang fiskal ? Kami berpikiran bahwa prabowo gibran akan menggenjot penerimaan pajak dan masyarakat akan berat menghadapi ini. Sebab, struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disokong oleh penerimaan pajak” ujarnya.
Fadli hidayat yang berlatar belakangkan aktivis HmI khawatir ini akan memicu keterbatasan stok makanan pasalnya susu ,kacang kedelai dan beras saja masih di impor .Harapannya program ini tidak boleh di lanjutkan mengingat ketersedian bahan makanan harus di pastikan tersedia semua di dalam negeri.
Katanya, Banyak program yang lebih di butuhkan di indonesia salah satunya adalah pendidikan gratis kenapa demikian karna sekolah tempatnya belajar dan menimbah ilmu bukan tempat untuk makan siang gratis.
“Dengan kata lain program makan siang gratis ini perlu di evaluasi kembali sampe dengan ketersedian stok pangan tersedia dan program program yang ingin di laksanakan berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat bukan jebakan kampanye politik” tuturnya. (H).
Editor : Harry