SPIONNEWS, Batauga – Sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam menangani bencana yang terjadi di Beberapa wilayah Kabupaten Buton Selatan.
Longsor tebing yang menutupi Jalan di Wilayah Sampolawa, dan Kejadian SMA Negeri 4 Buton Selatan yang memiliki salah satu ruangan hampir jatuh ke jurang.
Pihak Pemerintah Daerah, PJ, Sekda Buton Selatan, melakukan lintas komunikasi dengan Kepala Badan Pengulangan Bencana, Kepala Dinas PUPR, Dinas Perumahan Rakyat, Dinas Keuangan, Dinas Sosial, dan PAPEDDA berkumpul untuk mencari solusi dari bencana yang telah terjadi dan penanganannya, baik dari daerah Buton Selatan maupun penanganan dari pihak provinsi dan pemerintah pusat.
Dalam rapat tersebut Kepala Dinas PUPR Buton Selatan, La Ode Asri megungkapkan, berdasarkan konsultasi dirinya bersama dengan Dinas PU Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk bencana ini memang setiap tahunnya selalu ada, untuk tahun kemarin saya dengan pak Kabag, Ke Katikumbu, sampai saya menghubungi Pak Dandim, untuk pinjam alat.
Kata, Asri, yang menjadi masalah adalah karena bencana itu dibagi beberapa cluster, pertama penanganan untuk saat itu harus dilakukan, dan yang kedua ada hal-hal yang menggunakan alat dan ada hal yang dilakukan menggunakan manual, dan ada hal-hal yang sifatnya permanen itu di BTP.
“Persoalannya kami di PU itu, alat berat ada, ada tronton ada loader ada Exa, cuma posisinya alat pada rusak semua, saat ini Kami sedang mengusulkan untuk perbaikan alat sebesar 50 juta, Oleh sebab itu yang pertama harus diperbaiki adalah exa” ungkapnya pada PJ Sekda Buton Selatan, saat rapat di aula Kantor Bupati, Rabu, 18/6/2025.
Lebih lanjut, Asri menuturkan, berdasarkan kajian teknis, dan kami sudah konfirmasi di Trakindo Kendari, sehingga saat ini ketika teman-teman telepon saya menanyakan alat dan saya menjawab tidak ada.
” Untuk itu saya sudah membuat surat kemarin, dan ditujukan kepada Bupati, pengadaan alat suku cadang untuk alat yang ada, sebaiknya melalui dinas pupr pengadaan exa” Ujarnya.
persoalan ini Dan kalau bisa rapat ini juga menjadi perhatian kita karena jadwal terjadinya bencana sudah kita ketahui, ini nantinya belum masuk pada bulan tahun baru Cina, pada bulan 9 10 sampai bulan 11, dan 12 itu rawan terjadinya bencana.
“Dan kita kejadian kemarin putusnya jalan, terjadi sekitar di bulan-bulan tersebut, Untuk itu saya sebagai penanggung jawab pupr, agak rancu kalau saya mengatakan tersebut seperti itu karena kita berdasarkan anggaran” keluhnya.
Kata Asri kepada PJ Sekda Buton Selatan, ada anggaran tapi utuh untuk tanggap cepat terhadap bencana minimal ada alat yang stay dan juga di dalamnya ada BBM, namun hari ini kami tidak memiliki hal tersebut, agar itu menjadi perhatian kita semua.
“Untuk bencana yang di SMA 4, hal itu bukannya bencana tetapi potensi bencana yaitu dari kewenangan provinsi, di mana kewenangan provinsi di Buton Selatan ada 3 areal, pertama sesuai SK, ruas jalan dari lawela ke batauga, dan analisanya 90% masih bagus, tetapi setelah saya berkoordinasi hal itu tidak 90% bagus, tetapi 50 persen jalan sudah tidak bagus. Dengan ruas kedua mulai dari Simpang 3, lapandewa gunung Sijuk, rusak sama sekali, dan ruas ketiga dari, dari Simpang ke-3 ke hendea yang berbatasan dengan pasar Wajo, itu rusak parah dan berpotensi terjadinya kecelakaan” Imbuhnya.
Lebih jauh kata Dinas PU, hal ini sudah saya katakan oleh pihak provinsi namun bahasa dari pihak provinsi untuk sekelas Kadis belum maksimal tanggapannya melainkan yang datang minimalnya Sekda dan Bupati.
“Terkhusus untuk kejadian di SMA 4 Sampolawa, bentuk anggaran sudah siap dari provinsi, hanya kemarin waktu saya konsultasi, semua dikelola oleh provinsi baik dari lelang sampai pekerjaan dan yang menanganinya, karena semua sop-nya dari provinsi” ungkapnya.
Dan saya meminta kepada provinsi untuk mempercepat pekerjaannya karena sekolah ini sudah dalam kategori siaga 1, kami pun sudah mengirim data-data terkait hal tersebut. Dan Kepala sekolahnya juga sudah mengirim karena yang kita kerjakan secara gotong royong.
“Sebenarnya pihak provinsi sudah turun sudah melihat dan sudah mengukur, termasuk di jalan katilombu, dan datanya sudah pada ada semua pada mereka, dan di tahun anggaran 2025, anggaran itu sudah ada, Hal ini terkait dengan berlomba-lombanya 17 kabupaten kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara,” tegasnya.
Tanggapan langsung dari Sekda Buton Selatan kalau memang hal ini harus ditangani oleh pak bupati atau fasekda yang harus ke provinsi, untuk koordinasinya saya siap namun harus diperjelas lintas komunikasinya, agar nantinya menjadi laporan saya Kepada Bupati untuk segera mempercepat turunnya pendanaan tersebut, tidak lagi menunggu minggu atau berbulan untuk turunnya anggaran perbaikan sekolah tersebut.
“Karena bila terlalu lama apabila sekolah tersebut dihantam dari ombak karena abrasi dan di atas dengan hujan maka satu bangunan tersebut akan jatuh ke laut, mudah-mudahan abrasi karena ombak bisa sedikit teratasi karena tanah yang kemarin jatuh bisa menghalang ombak tersebut” ujarnya, La Ode Darussalam, pada rapat tersebut.
Menurut PJ Bupati Buton Selatan, apabila ini harus segera maka diharapkan ada kontak dari Dinas PUPR Provinsi, agar bisa melakukan komunikasi, dan mengirimkan gambar-gambar ini, melalui WA, dan nantinya bisa menjadi perhatian pemerintah provinsi terkait dengan tangga bencana di SMA Negeri 4 sampolawa itu.
Pada rapat tersebut Badan penanggulangan Bencana Kabupaten Buton Selatan telah melakukan konfirmasi juga dengan pihak pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dan mereka juga telah memiliki data dan mungkin akan melakukan berbagai bantuan agar bisa menangani kasus bencana yang ada di Kabupaten Buton Selatan.(Ha)
Editor : Harry.














