Oleh : Fadel Rumakat SPi
SPIONNEWS.ID, MALUKU – Kepemimpinan Fachri Husni Alkatiri dan Vitho Wattimena di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengusung tagline “Politik Gerak Cepat”. Namun, untuk menjawab tantangan pembangunan kawasan timur Indonesia, kepemimpinan ini perlu mengambil langkah lebih strategis dan proaktif—terutama dalam mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Terpadu sebagai simpul logistik dan ekonomi regional
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku 2023–2043, wilayah pesisir SBT sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dengan fungsi ekonomi maritim dan pengembangan pelabuhan. Selain itu, dalam RPJMN 2020–2024, penguatan konektivitas antarpulau dan pengembangan pelabuhan skala regional menjadi salah satu prioritas nasional, membuka peluang agar SBT masuk dalam peta proyek strategis nasional (PSN) apabila didorong dengan serius ke tingkat kementerian terkait.
Secara ekonomi, SBT memiliki kekuatan komoditas seperti sagu, kelapa, perikanan, dan potensi migas lepas pantai. Namun, semua itu membutuhkan dukungan infrastruktur pelabuhan yang modern dan terkoneksi. Tanpa pelabuhan terpadu, nilai tambah dari komoditas lokal akan terus dibatasi oleh biaya logistik yang tinggi dan ketergantungan pada pelabuhan-pelabuhan luar daerah.
Baca Juga : Kapan Maluku Dan Maluku Utara Merdeka?
Peluang ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Fachri-Vitho untuk tidak hanya mengelola isu-isu administratif harian, tetapi juga membangun lobi dan komunikasi strategis dengan Kementerian Perhubungan, Bappenas, serta investor swasta dan BUMN logistik. SBT perlu hadir dalam agenda nasional sebagai kawasan yang siap tumbuh dengan infrastruktur yang mendukung industrialisasi berbasis sumber daya lokal, Hilirisasi Sagu Misalnya.
Jika ini dilakukan, maka tagline “Gerak Cepat” tidak sekadar menjadi jargon politik, melainkan wujud dari visi pembangunan yang visioner, terukur, dan berorientasi masa depan.
Penulis adalah Anak muda SBT, aktif di berbagai issue-issue Sosial, lingkungan dan Gerakan Anti Korupsi
Editor : Erwin Banea