SPIONNEWS.ID, Maluku – Diduga banyak terjadi tindakan pelecehan seksual terhadap anak di Pulau Seram, belum lama ini. Pasalnya kasus seperti ini sering terjadi di wilayah itu. Dan para korban biasanya mengalami gejala trauma yang mendalam, hal ini membuat Tokoh Pemuda Pemerhati Sosial angkat bicara, terkait kasus yang terjadi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)
Ketika ditemui Aktivis Sosial, Rasid Laloko menyampaikan, dampak pelecehan seksual terhadap anak merupakan persoalan serius yang harus disikapi karena sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental para korban dalam jangka panjang.
“Tindakan pelecehan terhadap anak sering terjadi di Kabupaten SBB. Pelecehan seksual terhadap anak adalah tindakan yang melibatkan eksploitasi atau penyalahgunaan seksual terhadap anak di bawah umur, ” tuturnya, yang ditemui wartawan media ini di kediamannya, Minggu, 15/9/2024.
Ungkapnya, tindakan ini termasuk perilaku seksual yang tidak pantas, seperti sentuhan fisik, kata-kata atau gerakan yang bersifat seksual, serta pemaksaan anak untuk menyaksikan atau berpartisipasi dalam aktivitas seksual.
“Anak yang menjadi korban pelecehan seksual sering kali mengalami trauma, kecemasan, depresi, rasa malu, atau rasa bersalah. Tindakan pencegahan dan pendidikan tentang batasan fisik dan keamanan anak sangat penting untuk melindungi mereka dari bahaya ini. Korban yang berinisial A.M berhak mendapatkan pendampingan psikologi karena ada trauma mental,” ungkap Rasid.
Oleh karena itu, Rasid Loko meminta Pemerintah Daerah Seram Bagian Barat harus serius melihat persoalan ini. Pasalnya ada kasus pelecehan yang terjadi di Negeri Nuruwe Kabupaten SBB yang sudah dilaporkan ke Polres setempat.
Untuk itu, Humas Polres SBB yang dihubungi Via Whatsapp oleh kru spionnews.id menyampaikan bahwa pelaku sudah dalam penahanan dan penanganan Pihak Polres SBB. Kasus ini sedang dalam penyelidikan, sementara Raja Nuruwe saat dihubungi tidak dapat dikonfirmasi. (*)
Liputan: Erwin
Editor: Harry & RAL