Penulis : La Nare, M.Si
SPIONNEWS.ID, Buton Selatan – Hembusan angin di tanah Lapandewa tak pernah berhenti memanggil. Di setiap desiran daun, di setiap langkah di atas tanah leluhur, ada bisikan yang tak henti mengingatkan: “Inilah rumahmu, di sini akar sejarahmu tumbuh, dan di sinilah peradaban baru menantimu.”
Wahai diaspora Lapandewa, dari Pulau Buru hingga Kalimantan, perjalanan kalian telah membawa jejak kearifan dan pengalaman yang berharga. Kalian telah melintasi lautan dan menjelajahi dunia, meninggalkan tanah asal dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Namun, bukankah setiap perjalanan selalu berakhir dengan sebuah pulang?
Baca Juga : Gelar Rapat Bersama Masyarakat, Pasar Rakyat Burangasi Akan Segera Diaktifkan
Tanah Lapandewa adalah tanah yang dipenuhi cerita. Setiap jengkal tanahnya memuat kisah perjuangan nenek moyang yang tak kenal lelah menjaga nilai-nilai luhur. Tempat ini bukan hanya hamparan tanah, tetapi akar peradaban yang melahirkan kita. Kini, saatnya kita mengukir kisah baru di tanah ini, bukan sebagai individu yang terpisah-pisah, tetapi sebagai satu komunitas yang bersatu.
Pulang bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin. Ketika kaki kita melangkah di jalan-jalan kampung, ada perasaan damai yang tak tergantikan oleh gemerlap kota. Di sini, kita diingatkan akan suara masa kecil, tawa ibu, dan nasihat ayah yang membentuk siapa kita hari ini.
Pulang bukanlah kemunduran, melainkan sebuah awal baru. Sebuah panggilan untuk kembali mencintai tanah yang pernah ditinggalkan. Pulang berarti membawa pulang mimpi-mimpi besar dan mewujudkannya di tanah yang melahirkan kita.
Baca Juga : Camat Lapandewa Lantik Kepengurusan HIMALTA Kendari Masa Khidmat 2025-2026
Membangun peradaban tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan tangan-tangan yang saling menggenggam, hati yang saling percaya, dan visi yang sama untuk menciptakan perubahan. Diaspora Lapandewa memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan ini. Pengalaman kalian di tanah orang lain adalah kekayaan yang bisa menjadi fondasi peradaban baru di Lapandewa.
Bayangkan jika setiap diaspora kembali dengan mimpi dan tekad untuk membangun. Bayangkan komunitas Lapandewa yang dahulu terpisah kini menyatu, menciptakan kampung yang kuat, mandiri, dan berdaya saing.
Baca Juga : Menggapai Mimpi Dari Desa: Perjalanan Anak Petani Menuju Kesuksesan
Di tanah ini, pohon-pohon tetap berdiri menanti kalian berteduh di bawahnya. Di tanah ini, ombak pantai tetap bergelora, membawa bisikan kerinduan. Rumah-rumah lama dengan kenangan masa kecil tetap terbuka, menunggu kalian mengetuk pintunya.
Maka, kembalilah. Jadikan perjalanan pulang ini sebagai bagian dari perjalanan hidup yang lebih besar. Mari bersama-sama menanam benih masa depan di tanah leluhur kita. Membangun Lapandewa bukan hanya membangun tempat tinggal, tetapi membangun harapan dan mimpi bagi generasi mendatang.
“Lapandewa memanggil. Di sini, di tanah ini, kita bisa membangun peradaban baru. Bersama-sama, mari pulang ke rumah, tempat di mana segalanya bermula.”
Penulis adalah redaktur yang saat ini dipercayakan sebagai Kepala Biro SPIONNEWS.ID Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara.


Cukup menarik dan …mengisnpirasi
Dan hal ini sebenarnya
Membawa sebuah penyatuan bagi masyarakat Lapandewa di tanah perantauan
Utk pulang ke tanah asal yg sebenarnya utk
Membangun sebuah mimpi