“Di duga Dua Kader IMM Kota Baubau Dilaporkan ke Polisi Usai menyuarakan Dugaan Kekerasan dan Pelecehan Seksual di kampus Universitas Muhammadiyah Buton”
SPIONNEWS.ID, Baubau – Terkait kasus dugaan pelecehan di kampus, dua kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Baubau diduga dilaporkan ke pihak kepolisian setelah bersuara lantang mengenai dugaan kekerasan seksual verbal di Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton).
Laporan tersebut menuai sorotan karena dianggap sebagai upaya pembungkaman terhadap aktivisme yang memperjuangkan keadilan bagi korban.
Menurut informasi yang dihimpun, kedua kader IMM tersebut menyuarakan dugaan kasus tersebut. Namun, nahasnya, mereka justru diduga dilaporkan ke kepolisian.
Saat dimintai keterangannya, salah satu kader yang di laporkan mengatakan “Kami hanya ingin memastikan bahwa kasus ini diselesaikan dan kampus menjadi tempat yang aman bagi semua mahasiswa. Kami tidak bermaksud menyerang siapa pun, tetapi hanya memperjuangkan keadilan bagi korban,” ujarnya.
Ia menambahkan, tindakan kami justru berakhir pada pelaporan kepolisian atas dugaan tuduhan pencemaran nama baik.
Salah satu Ketua Komisariat IMM UMB, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan bahwa laporan tersebut berpotensi mencederai semangat demokrasi dan kebebasan berpendapat. Ia menilai langkah hukum ini dapat menghambat keberanian masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam menyuarakan keadilan.
“Ini merupakan bentuk kriminalisasi terhadap aktivisme yang peduli terhadap isu-isu sosial. Kami mendesak agar kasus ini dilihat dari sudut pandang substansi, bukan sekedar formalitas belaka,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini, pihak Universitas Muhammadiyah Buton belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan kekerasan seksual verbal yang disuarakan oleh para kader IMM. Publik pun menantikan langkah konkret dari universitas dan lembaga terkait dalam menangani kasus ini secara adil, transparan, serta tanpa intervensi dari pihak mana pun.
“Kasus ini menjadi pengingat pentingnya keberanian untuk berbicara tentang isu-isu sensitif di lingkungan kampus, meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Dukungan terhadap korban dan pencari keadilan terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa yang ada di Kota Baubau” ucapnya. (Aa)
Editor : Harry