Pendapatan Desa Hingga 1 Million, Kepala Desa Bagi THR Pada 2.289 Jiwa

SPIONNEWS, Klaten– Ada yang istimewa dari suasana Ramadan di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, tahun ini. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak selalu mudah, seluruh warga desa ini mendadak berseri.

Bukan tanpa alasan, kepala desa mereka, Iwan Sulistya, kembali membagikan tunjangan hari raya (THR) kepada seluruh warga tanpa terkecuali —total mencapai Rp 457 juta untuk 2.289 jiwa.

Bukan kali pertama, aksi bagi-bagi THR ala Pak Iwan ini sudah rutin ia lakukan sejak tahun 2023.Namun, setiap tahunnya nominal yang dibagikan selalu naik.

Yang menarik, semua ini dilakukan tanpa membuat desa berutang, bahkan Pak Iwan pribadi pun tercatat tak punya utang sepeser pun.

Tanpa Hutang

Selama memimpin Desa Wunut, kekayaan pribadi Iwan Sulistya ternyata tak mentereng.

Ia tercatat memiliki harta kekayaan sekitar Rp 1,49 miliar, sebagian besar berupa tanah warisan dan beberapa aset pribadi sederhana.Sebuah mobil Toyota Rush keluaran 2012, motor Yamaha NMAX, serta tabungan yang tak lebih dari Rp 62 juta. Tak ada catatan utang. Semua bersih.

Di tengah maraknya pejabat desa terseret kasus korupsi atau memperkaya diri, sosok Iwan seperti langka: sederhana, apa adanya, namun visioner.

Alih-alih memikirkan kantong pribadi, ia justru fokus mengelola potensi desanya. Dari Desa Tertinggal

Kisah sukses ini bermula dari keberaniannya mengembangkan Umbul Pelem, kolam pemandian alami yang awalnya hanya dimanfaatkan warga sekitar.

Perlahan tapi pasti, sejak 2016, Iwan dan jajarannya mengalokasikan dana desa untuk membenahi dan mempromosikan destinasi wisata ini.Tak main-main, sekitar Rp 1,6 miliar diinvestasikan dalam waktu tiga tahun.Hasilnya mulai terlihat di tahun 2018 saat Umbul Pelem dibuka resmi sebagai destinasi wisata andalan desa.

Dari situ, pendapatan asli desa (PAD) yang tadinya cuma Rp 30-50 juta per tahun, melonjak drastis hingga menembus Rp 2,7 miliar pada 2023.”Umbul Pelem ini bukan hanya sumber pendapatan, tapi sumber keberkahan bagi warga,” ujar Iwan santai.

THR, BPJS, dan Amanah Tanpa Pamrih Keuntungan dari wisata desa tersebut tak Iwan nikmati sendiri.Sejak beberapa tahun terakhir, hasil usaha desa rutin dikembalikan ke warga, mulai dari pembagian THR, pembiayaan BPJS Ketenagakerjaan bagi seluruh warga, hingga pembangunan fasilitas publik.

Tahun ini, tiap warga Desa Wunut, tak peduli bayi, anak-anak, hingga orang tua mendapatkan THR Rp 200 ribu per orang. Seorang warga, Sunipah, tak kuasa menahan haru saat menerima Rp 1,6 juta untuk dirinya dan tujuh anaknya.

“Bisa lebaran tenang, Pak Kades nggak pernah lupa sama kami,” ucapnya lirih.Iwan sendiri memandang itu bukan sekadar kebijakan, tapi amanah.

“Apa yang kita kelola, ya kita kembalikan untuk warga. Rezeki itu titipan,” katanya.Warga pun tak pernah bosan mempercayakan Iwan untuk terus memimpin.

Sejak 2007, ia tak tergoyahkan di kursi kepala desa, bukan karena janji manis, tapi karena hasil kerja nyata.

Dalam zaman di mana banyak pejabat berlomba memperkaya diri, kisah Iwan Sulistya terasa seperti oase.

Seorang kades sederhana, tanpa utang, tanpa aset mewah, tapi mampu membuat desanya berdikari dan warganya sejahtera.

“Selama kita mengelola dengan hati, rezeki nggak akan ke mana,” tutup Pak Iwan dengan senyum lebar. (*).

Sember : tribunjogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *