SPIONNEWS, Dunia –
Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal, Minta Akhiri Konflik di Palestina dan Ukraina
Belum diketahui penyebab Paus Fransiskus tutup usia. Namun, dia sempat mengalami pneumonia berat.
Paus Fransiskus Meninggal
Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal, Minta Akhiri Konflik di Palestina dan Ukraina
Paus Fransiskus berdiri di balkon utama Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan pesan Urbi et Orbi dan berkat bagi kota dan dunia sebagai bagian dari perayaan Paskah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, pada 20 April 2025, sebelum dikabarkan meninggal dunia.
Pemimpin Gereja Katolik dunia, Namun belum diketahui penyebab Paus Fransiskus tutup usia. Namun, dia sempat mengalami pneumonia berat.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Paus Fransiskus menyampaikan pesan kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus. Pesan itu disampaikan pada Minggu Paskah, 20 April 2025.
Kondisi kesehatannya yang lemah membuat Paus Fransiskus menyampaikan pesan tersebut sambil duduk dan dibantu ajudan. Dia menekankan pentingnya harapan akan perdamaian dan menyerukan diakhirinya konflik bersenjata di berbagai belahan dunia.
Pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah meninggal dunia pada usia 88 tahun, Senin pagi (21/4/2025).
Kabar duka ini pun telah dikonfirmasi Kardinal Kevin Ferrell, camerlengo Vatikan.
Berikut bunyi keterangannya:
“Pada pukul 7:35 pagi ini (waktu setempat), Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gerejanya,” kata Farrell dalam pengumuman itu.
“Dia mengajarkan kita untuk menjalani nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan cinta universal, terutama bagi yang termiskin dan paling terpinggirkan.”
“Dengan rasa syukur yang luar biasa atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami memuji jiwa Paus Fransiskus kepada kasih Allah yang tak terbatas dan penuh belas kasihan,” ucap Kardinal Kevin Ferrell, mengutip The Guardian.
Diketahui Paus Fransiskus menderita penyakit paru-paru kronis sebelum meninggal dunia.
Bahkan satu bagian paru-parunya sudah diangkat saat dirinya masih muda berusia 21 tahun. Artinya dirinya telah hidup dengan menggunakan satu paru-paru selama 67 tahun.
Dirinya telah lama berjuang melawan masalah kesehatan, terutama serangan bronkitis akut di musim dingin dan telah menggunakan kursi roda ketika beraktifitas di sekitar apartemennya.
Paus sangat rentan terhadap infeksi paru-paru. Sakitnya pun mengarah pada peradangan di penutup luar tipis paru-paru semakin bertambahnya usia.
Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada 14 Februari 2025 lantaran krisis pernapasan yang berkembang menjadi pneumonia ganda.
Dia menghabiskan 38 hari di sana, rawat inap terpanjang dari 12 tahun kepausannya.
Paus Fransiskus menandai Minggu Paskah dengan memberkati ribuan orang yang berkumpul untuk misa di Lapangan Santo Petrus, kemudian memulai tur ‘kejutan’ di sekitar piazza pada hari Minggu.
Lantas dirinya tidak merayakan misa di alun-alun, mendelegasikan layanan kepada Kardinal Angelo Comastri, pensiunan imam agung Basilika Santo Petrus.
Paus Francis didiagnosis menderita bronkitis pada awal Februari 2025, tetapi terus mengadakan audiensi harian di suite hotel Vatikan, bahkan memimpin Misa di luar ruangan pada hari Minggu 9 Februari.
Namun dia telah menyerahkan pidatonya pada seorang ajudan untuk dibacakan, lantaran dirinya mengalami kesulitan bernapas. (***)
Editor : Harry