SPIONNEWS, Batauga – Salah satu program pemerintah Kabupaten Buton Selatan yaitu satu produk satu desa di mana Dengan adanya program ini menjadi salah satu aspek untuk menciptakan swasembada pangan yang ada di Kabupaten Buton Selatan.
Dalam kegiatan launching tersebut hadir seluruh kepala desa yang ada di Kabupaten Buton Selatan dan dinas terkait memberikan beberapa bantuan berupa bibit sayur-mayur dan beberapa kegiatan seperti ayam bertelur telah dikembangkan oleh beberapa desa yang ada di Kabupaten Buton Selatan.
Ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Buton Selatan, La Amirudin mengatakan “Program inovasi satu Desa satu produk pangan ini dalam rangka mendukung visi dan misi Bupati Buton Selatan bapak H. Muhammad Adios dan La Ode Risawal, serta program besar dari Presiden dan Wakil Presiden yaitu terkait dengan swasembada desa termasuk dalam perwujudan program Asta cita ke-6, membangun daerah desa untuk menuntaskan kemiskinan meningkatkan perekonomian masyarakat” Jelasnya, pada awak media, Jum’at, 9/5/2025. Di Gedung Aula Perpustakaan Nasional Buton Selatan.
Lebih lengkap, Terkait program ini di Kabupaten Buton Selatan, sudah dilakukan musyawarah khusus terkaitan dengan pemanfaatan ketahanan pangan anggaran 20% untuk seluruh desa, dan kami menekankan bahwa wajib Satu Desa satu produk ketahanan pangan.
“Bahkan ada desa yang memiliki dua produk pangan, seperti program ayam bertelur tapi juga memiliki program penanaman sayur, outputnya nanti akan lebih dari 60 produk pangan” ungkapnya
Jelasnya, Kadis, Di Beberapa desa yang sudah jalan, diantaranya yaitu Desa Karae, dengan program sayuran hidroponik dan ayam potong, ada juga yang baru selesai panen yaitu Desa Batuwau, Desa ini melakukan penanaman sayur-sayuran, dan hal ini sudah mulai jalan di beberapa desa dan 2 minggu ke depan akan ada yang sudah mulai panen.
“Untuk desa-desa lain sudah mulai menjajaki penanaman seperti cabai dan tomat, karena saat ini bertepatan dengan musim tanam, jadi program ini kedepannya semua desa akan mengeluarkan produk yang bisa mendukung program makanan bergizi gratis, setelahnya akan kami koordinasikan di dapur MBG”ungkapnya.
Koordinasi ini terkait dengan bahan pangan semisalnya membutuhkan sayur daging ayam telur dan lainnya semua sudah tersedia di desa, dan daftarnya akan kami sinergikan dengan MBG.
Ke depannya, Ungkap Kadis, dengan program ketahanan pangan ini, kita akan lakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mendampingi, misalnya ada 25 Desa yang menyelenggarakan dalam bidang pertanian, maka akan di backup oleh dinas pertanian. Dan termasuk di bidang peternakan serta dalam bidang perikanan.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Dinas Perikanan terkait dengan desa-desa yang akan melakukan pengembangan dalam bidang perikanan” jelasnya.
Kata La Amirudin, Terkait dengan pisang yang menjadi salah satu objek di Buton Selatan hari ini ada di Desa Pogalampa, dan di Desa Bangun, bahkan tidak sana Ada ubi dan pisang , jenis pisang yang diambil merupakan jenis pisang unggul yang pernah diberikan oleh dinas pertanian, itu ada jenis garangan dan jenis kapuk Tanjung, ini akan coba disandingkan dengan pisang lokal, dan alasannya bagaimana nanti tinggal dilihat nanti?.
“Kendala masyarakat kita ini bagaimana pisang sering sakit atau sejenisnya yang mengakibatkan gagal panen dan kali ini akan kita coba dengan pisang unggulan tersebut, yang merupakan hasil inovasi dari IPB. Melalui Dinas Pertanian” tuturnya.
Ucap Kadis, Pemerintah berharap dengan adanya program ketahanan pangan ini, harus mendapatkan dukungan dari semua elemen masyarakat dan lahir dari masyarakat, di mana setiap desa nanti melakukan musyawarah khusus Sehingga nantinya mereka sepakat untuk melakukan satu jenis produk seperti ayam petelur atau sejenisnya.
“Dimana hal ini lahir dari masyarakat, sehingga dukungan masyarakat tidak perlu diragukan, tinggal dari kami dinas PMD dan dinas terkait lainnya, tenaga pendamping akan melakukan benar-benar pendampingan harus bumdes berhasil memanfaatkan dana ketahanan pangan dan mampu melahirkan satu desa satu produk pangan” Ungkap, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa. (Ha) .
Editor: Harry.