SPIONNEWS , Sampolawa – Curah hujan tinggi akibatkan satu Desa di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan terendam banjir, kejadian ini pun tersebar di media sosial, sejak siang tadi.
Hampir sekitar 50 rumah warga di Desa Gunung Sejuk, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan terendam banjir yang diakibatkan oleh luapan air dari hulu sungai Wandoke.

Luapan sungai setinggi, sekitar 5 meter ini disebakan oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Gunung Sejuk, Iji Wijaya mengungkapkan luapan air dari sungai sering terjadi apabila curah hujan cukup tinggi namun tahun ini, banjir tersebut menjadi yang terparah dari sebelumnya.

Ia menyebutkan tinggi hingga kekuatan tanggul yang dibangun di sekitar aliran sungai tidak mampu menahan debit air yang semakin tinggi. Akibatnya banjir menerobos hingga ke permukiman warga.
“Kalau kita hitung sekitar 5 meter dari sungai kemudian ketinggian tanggul kurang harus tanggul beton,” Ungkap Iji saat dikonfirmasi oleh awak media melalui saluran seluler pukul 18.16 Wita, Jumat (4/7/2025).

Warga terpaksa mengungsi ke dataran tinggi untuk menghindari banjir susulan. Banjir tersebut juga merambat ke Desa Lipu Mangau yang berbatasan langsung dengan Desa Gunung Sejuk.
Iji mengatakan saat ini kondisi cuaca terpantau hujan ringan namun jaringan di Desanya masih belum stabil semenjak banjir terjadi.
Banjir saat ini sudah mulai berangsur surut beberapa warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa lumpur yang terbawa banjir.
Pihaknya juga telah mengabarkan bencana alam tersebut kepada Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan untuk mendapatkan penanganan.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton Selatan, Suharuddin Singka menuturkan banjir terjadi sekitar pukul 12.30 Wita ketika warga sedang melaksanakan sholat Jumat.
“Sementara pihaknya baru mendapatkan informasi pada pukul 14.00 Wita, sebanyak 11 orang personil dikerahkan menuju Desa Gunung Sejuk untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Bedasarkan hasil pantauan, luapan banjir hampir menutupi seluruh wilayah Desa Gunung Sejuk” Jelasnya.
“Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun semua alat elektronik milik warga tergenang air. Bukan hanya itu, para petani di Desa Gunung Sejuk gagal panen akibat kebun dan ladang milik warga ikut terendam banjir” imbuhnya.
Ia menuturkan banjir terjadi begitu cepat sebab jarak sungai dan permukiman warga hanya berjarak 50 meter. Banjir terparah terakhir terjadi pada tahun 2023 dan baru kembali terjadi pada tahun 2025 ini.
Selain tingginya intensitas hujan, kondisi hutan yang sebagian permohonannya sudah ditebang menyebabkan aliran air hujan sudah tidak meresap menyeluruh ke dalam tanah. Sebelumnya pihaknya telah mendapatkan informasi dari BMKG bahwa dalam beberapa hari kedepan di Kabupaten Buton Selatan akan terjadi hujan deras.
.”Intensitas hujan yang tinggi ditambah dengan kondisi hutan saat ini, yang hampir sebagian pohonnya ditebang sehingga air hujan hujan tidak meresap dengan maksimal,” Ujarnya melalui sambungan seluler.
Ucapnya Suharuddin, bahwa Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua menyempatkan diri untuk menemui para warga Desa Gunung Sejuk yang terdampak banjir pada kunjungan di Buton Selatan 4/7/2025.
Saat ini kondisi debit sudah mulai berangsur surut, namun pihaknya masih tetap berjaga antisipasi akan terjadi banjir susulan.(***)
Editor: Harry