M_VCT HAKOBUS, Kabupaten Sehat dan Stunting Harus Lebih Di Perhatikan

SPIONNEWS, Batauga – Dalam rangka meningkatkan kualitas pangan dan menurunkan status stunting sampai mencapai 14% di Kabupaten Buton Selatan, untuk saat ini akhir Juni 2024, mencapai 20% angka Stunting, hal lain yang akan diperhatikan oleh dinas kesehatan yaitu naiknya penderita HIV AIDS di Kabupaten Buton Selatan yang mencapai 100% lebih.

Pemerintah Kabupaten Buton Selatan akan melakukan terobosan baru yang telah disetujui dan diupayakan dan sekarang sedang dilaksanakan agar para masyarakat yang masuk dan keluar dari Kabupaten Buton Selatan bisa terdeteksi dan bisa ditangani apabila terjadinya dan terdapat penderita HIV AIDS.

Ketika ditemui di ruang kerjanya kepala dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan, Dedi Hasriady mengungkapkan, untuk stunting, atau gizi buruk yang terjadi pada anak bayi usia sampai 2 tahun, kami baru saja menyelesaikan rapat koordinasi di sekretariat Daerah, di mana Kami sudah melakukan program aksi yang tahun ini memasuki aksi ke-8, yang bekerja sama dengan BKKBN, dan alhamdulillah kami sudah selesai melakukan koordinasinya” ujarnya, Jum’at, 20/12/2024.

Kata Dedi Hasriady, kegiatan ini, dihubungkan sekalian dengan kota sehat atau kabupaten sehat, yang sangat berhubungan dengan program stunting, dan tahun ini kami dikunjungi oleh tim SSGI (Survei Status, Gizi Indonesia) dan kami dampingi ke lapangan, sehingga kami pantau dengan seksama agar pada saat pengukuran bayi bisa sesuai dengan standarisasi yang dibutuhkan.

“Karena dalam tata cara mengukur bayi apabila kita mendorong bayi pada saat mengukur belum takaran Ini kaki bayi kita tekan sedikit maka akan mempengaruhi status berat dan panjang bayi tersebut, termasuk bagaimana cara membaca garis atau alat pengukur stunting tersebut, Jadi kami arahkan ketika ingin melakukan pengukuran sang bayi tidak dalam keadaan menangis atau rewel dan diusahakan pada saat pengukuran bayi dalam keadaan tenang” Ungkapnya.

Lanjutnya lagi, pada saat melakukan penginputan data pun di lapangan harus benar-benar stabil karena biasanya pengaruh jaringan membuat penginputan menjadi kurang tepat, dan untuk tahun depan kami menargetkan angka Stunting bisa mencapai 14%. “Sedangkan untuk kasus HIV AIDS yang meningkat 100% lebih ini, saya sudah memiliki terobosan baru, M_VCT HAKOBUS, di mana program ini dilaksanakan dengan menggunakan mobil pemeriksa kesehatan sehingga masyarakat bisa mendapatkan edukasi tentang HIV AIDS secara langsung dan bisa melakukan pemeriksaan secara lengkap, program ini pun akan saya usulkan kepada pemerintah daerah untuk setiap ASN yang akan melakukan kenaikan pangkat untuk bisa melakukan pemeriksaan tes HIV AIDS, secara berkala minimal 6 bulan sekali” tegasnya.

Dirinya berharap dengan adanya program ini bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal di mana mobil ini akan berkeliling ke setiap Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Buton Selatan.

Ketika melakukan konfirmasi kepada pihak Bappeda Buton Selatan, La Ode Agus Salim Arwin mengatakan “Untuk melakukan penurunan angka Stunting, kami melakukan aksi 8 di mana di Aksi 8 merupakan review dari aksi 1 sampai 7, di antara satu dengan yang lain saling berkaitan, 8 aksi ini memang terdapat dalam aplikasi yang bisa langsung dipantau oleh Kementerian Dalam Negeri” tuturnya, Jum’at 20/12/2024. Di Gedung Wisata Batauga.

Pihak Bappeda menghadapkan semua yang dilakukan harus tepat sasaran di mana semua unsur yang terkait di dalamnya harus saling mendukung dan bisa melakukan intervensi terhadap kondisi yang ada di lapangan, karena anggaran yang dikeluarkan sudah sangat memadai sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan. (Ha).

Editor : Harry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *