Polemik Seleksi PPPK, Kepala BKPSDM Buton Selatan Berikan Klarifikasi

SPIONNEWS.ID, Buton Selatan – Klarifikasi ini diberikan menyusul aduan dari seorang calon PPPK Tenaga Kesehatan yang beberapa hari lalu mengadukan dugaan tersebut ke DPRD Buton Selatan dan menjadi pembahasan hangat di media sosial.

Polemik terkait dugaan kecurangan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Buton Selatan itu, akhirnya mendapat tanggapan resmi dari Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buton Selatan, La Ode Firman Hamzah, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon oleh wartawan SPIONNEWS.ID pada Selasa (7/12/2024), La Ode Firman Hamzah menegaskan bahwa proses seleksi PPPK di Buton Selatan telah dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.

Ia menjelaskan bahwa pembatalan kelulusan salah satu calon PPPK disebabkan oleh kesalahan sistem yang mengindikasikan kandidat tersebut tidak memiliki dokumen afirmasi yang dipersyaratkan. “Pada pengumuman awal, ada poin afirmasi yang tercantum. Namun, setelah dilakukan pengecekan ulang oleh Panitia Seleksi Daerah (Panselda), ternyata dokumen afirmasi yang dimaksud tidak tersedia. Panselda kemudian mengubah validasi dari valid menjadi tidak valid dan hasil tersebut diteruskan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk memproses perubahan kelulusan,” jelasnya.

Baca Juga :

Diduga Dicurangi, Calon PPPK Dinkes Mengadu ke DPRD BUSEL

Lebih lanjut, La Ode Firman Hamzah merinci bahwa di Buton Selatan terdapat 19 calon PPPK yang memiliki dokumen afirmasi, terdiri dari 15 peserta di Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton Selatan dan 4 peserta di tenaga kesehatan. Terkait tuduhan yang menyebutkan adanya permintaan pengunduran diri dari salah satu oknum bernama Y, Kepala BKPSDM Busel membantah keras hal tersebut. “Itu tidak benar. Yang bersangkutan hanya mengkonfirmasi terkait dokumen afirmasi saja,” ujarnya.

La Ode Firman Hamzah juga menegaskan bahwa Panselda dan BKPSDM Busel tidak memiliki kepentingan apapun terhadap pihak manapun dalam proses seleksi ini. Ia meminta maaf atas kekisruhan yang terjadi, serta adanya miskomunikasi antara BKPSDM Busel dengan salah satu peserta seleksi, Dewi Rahmawati. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas kekisruhan ini. Kami berkomitmen untuk menjalankan proses seleksi secara transparan dan sesuai aturan,” tutupnya. (LN)

Editor : Harry & Sdr. RAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *