Reses Ke 3, Penuh Dengan Pertanyaan Dan Masukan Dari Warga Lamangga

Liputan: Syamsir A.

SPIONNEWS.ID, BAUBAU – Ada hal unik di Reses hari ke-3 Anggota DPRD Dapil 1 Kota Baubau, Muhamad Ahadyat Zamani, ST.,MT. di Lawa Bistro Kelurahan Lamangga, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (20/01/2025).

Bagaimana tidak, hampir semua peserta yang hadir ingin bertanya, ada belasan pertanyaan dan masukan dari warga yang hadir saat itu. Jika tidak dibatasi waktu acara yang dihadiri oleh Sekretaris Lurah Lamangga, perangkat RT/RW dan perwakilan dari masyarakat Kelurahan Lamangga tersebut tidak akan selesai, begitu banyaknya yang ingin bertanya langsung kepada anggota DPRD dari partai Nasdem tersebut.

Ketika ditemui saat kegiatan itu sedang berlangsung, Anggota DPRD Kota Baubau, Bapak Muhamad Ahadyat Zamani, ST.,MT mengatakan; “Kalau kita melihat dari sekian banyak yang disampaikan tadi, dapat kita pilah-pilah, pertama di Kelurahan Lamangga masih ada beberapa titik yang menjadi langganan genangan air saat banjir, dan itu sudah disampaikan tadi. Kemudian yang kedua ini masalah lampu jalan di beberapa titik yang perlu ada penambahan,” ujarnya.

Kemudian yang ketiga, masih kata Muhamad Ahadyat Zamani, ST.,MT, masalah trotoar yang ada di sepanjang Jalan Murhum cukup krusial karena ada beberapa titik yang sudah terbuka lebar dan ini perlu penanganan serius. Meskipun menjadi kewenangan pemerintah provinsi namun perlu kita tindaklanjuti dan kita sampaikan nanti. “Yang berikut terkait dengan pemberdayaan masyarakat, tadi sudah diminta juga ada kedai, beberapa infrastuktur untuk penyediaan tandon air,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan, satu yang menarik dari pertemuan itu, terkait dengan banyaknya rumah kost di wilayah itu perlu diatur oleh pemerintah. “Ada yang mengusulkan perlu adanya regulasi yang mengatur masalah rumah kost. Yang terakhir persoalan kuburan yang cukup padat di Kelurahan Lamangga, dimana titik titik yang ada sudah sangat banyak, harapan kita harusnya kuburan ini sudah berpusat di TPU semua. Saya pikir ini jadi PR kita bersama khususnya pemerintah Kota untuk memikirkan, ini masalah mindset masyarakat kita juga, walaupun sudah disiapkan TPU yang kurang lebih 5 kilo meter jaraknya, tetapi sebagian besar masyarakat Baubau masih cenderung menyiapkan perkuburan keluarga. Ini akan menjadi bahan diskusi kita nanti dengan pemerintah kota,” jelas Muhamad Ahadyat Zamani, ST.,MT.(*)

Editor : Rusly, S.Mn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *