SPIONNEWS.ID, Batauga – Dr. H. MZ Amirul Tamim sebagai salah satu tokoh yang diundang dalam Musrembang Kabupaten Buton Selatan tahun 2026, yang diselenggarakan di Gedung Lamaindo, Rabu (09/04/2025). Pasalnya, Dr. H. MZ Amirul Tamim adalah salah satu tokoh berpengaruh di Kepulauan Buton yang memiliki segudang pengalaman di bidang pemerintahan dan politik.
Dalam kegiatan Musrenbang itu, Dr H. MZ Amirul Tamim memberikan pemaparan tentang potensi yang ada di Kabupaten Buton Selatan terkait dengan hasil kekayaan laut dan sistem kemaritiman serta membentuk tata kelola pemerintahan yang baik, perencanaan pembangunan administrasi perkantoran dan pengembangan ekonomi kerakyatan.

Dalam pemaparannya di Musrembang Kabupaten Buton Selatan, Anggota DPD RI Dr. H. Amirul Tamim mengungkapkan; “Bagaimana menyiapkan kawasan ini, kita punya Pulau Kadatua, Pulau Siompu, Pulau Batuatas. Kalau kita tanya generasi sekarang disuruh hidup di Pulau Batuatas mereka tidak mau, kalau saat ini kita tidak merencanakan bagaimana Batuatas itu, kalau eksploitasi laut kita ini, sumber daya laut dapat dikelola, Pulau Batuatas itu akan menjadi kawasan maritim,” tegasnya.
Menurutnya; “Kita memiliki potensi yang harus ditangkap terkait dengan Pulau Batuatas, ada juga Pulau Siompu, dimana sejarah telah membuktikan bahwa dahulu kita tidak memiliki dinas pertanian namun mampu menghasilkan Jeruk Siompu yang sangat terkenal, karena kita sederhanakan pentingnya perencanaan itu,” ujarnya.
Kata Amirul, bila dikutip dari Kepala Bappeda Sulawesi Tenggara bahwa pentingnya perencanaan itu, yang diambil dari beberapa sumber seperti Al-Quran dan tokoh-tokoh besar lainnya. “Kita selalu mengabaikan perencanaan itu, bahkan kita berfikir sempit, kita hanya merencanakan bagaimana anggarannya ada habis kita bagi, kemudian kita pertanggungjawaban ketika datang diperiksa dan kita aman, tetapi tidak punya rantai-rantai untuk menyongsong masa depan itu,” tandasnya.
Lebih lanjut, Amirul menjelaskan; “Oleh sebab itu bagaimana kita merancang kawasan sebagai salah satu pertumbuhan baru, yang bersifat maritim dengan sumber daya laut yang berlimpah, apa indikatornya,” tanyanya.
Ungkapnya; “Bila kita melihat warga Bahari, sampai saat ini belum ada anggaran pemerintah yang menyentuh mereka, warga gaya baru, sudah berapa banyak anggaran pemerintah daerah yang menyentuh mereka? Mereka tetap eksis mereka tidak menemukan jalan, namun mereka bisa mengenal dunia lain. Itu merupakan potensi yang seharusnya, gimana kita harus menggali rantai-rantai masa lalu, dengan potensi yang kita miliki, untuk merencanakan masa depan,” tuturnya.
Imbuhnya; “Kawasan masa lalu yang kita kenal saat ini perahu Boti, dikenal sebagai transportasi laut masa lalu dan mampu mengarungi berbagai samudra dan dapat dikenal di seluruh dunia. Hal ini menjadi salah satu potensi di mana belum ada transportasi laut namun daerah kita sudah bisa terkenal dengan transportasi laut sebagai kapal Boti, pengangkut barang,” terangnya.
Ia pun menuturkan, daya tarik Kota Baubau terlalu kuat, kawasan yang ada di Sampolawa, mereka ada akses melewati Sorawolio, kemudian juga daerah Lapandewa, setelah terbukanya jalur ke Wabula, mereka lebih tertarik kesana. Oleh sebab itu, masih kata Amirul, pusat pemerintahan harus diletakkan pada posisi dimana titik-titik itu dapat ketemu, dalam waktu dan jarak yang memang bisa dijangkau bertemunya dinamika masa depan itu, antara wilayah Sampolawa dan Lapandewa.

“Kemudian kita ini berbasis maritim dan kelautan, mari kita jujur melihat pesisir kita, dimana pesisir kita dibagi dua, yang pertama bagaimana kita pikirkan agar pesisir ini bisa meningkatkan kesejahteraan, dimana pesisir ini bisa dijadikan satu kawasan rasa aman dan nyaman, bila rancang bangun pesisir kita ini, rumah-rumah itu membelakangi laut,” imbuhnya.

https://www.facebook.com/share/p/169rFXcsZF
Lebih jauh, Amirul mengatakan; “Bila kita ingin menatap pesisir maka kita harus menjadikan laut sebagai halaman depan. Ada dua hal yang akan menjadi faktor utama selain menjadi pusat martin tetapi bagaimana ini juga kita merancang laut bisa menjadi daya tarik wisata, dan kita miliki hal itu,” demikian MZ Amirul Tamim. (Ha).
Editor: Rusly, S.Mn.