Seminar Nasional Perikanan “Pengembangan Perikanan Budidaya Di Laut, Pesisir Dan Darat Yang Berkelanjutan” ISPIKANI Jaya Indonesia Sejatera


SPIONNEWS.ID, Jakarta, 24 Agustus 2024 – Mewujudkan Indonesia Emas di Tahun 2045, Dengan Mengoptimalkan Potensi Perikanan Dengan Menempatkan Ekologi Sebagai Panglima.

Untuk itu, Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) yang merupakan organisasi profesi, saat ini Ketua Umumnya adalah Bapak Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si. dan Sekertaris Jenderal, Bapak Indar Wijaya, S.Pi. bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Asia Zeolite beberapa hari lalu, tepatnya pada 24 Agustus 2024 telah menyelenggarakan seminar nasional perikanan yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta Jakarta Pusat.

Kegiatan itu dihadiri oleh berbagai unsur, yaitu; Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ISPIKANI seluruh Indonesia dan Pengurus dan Dewan Pakar ISPIKANI serta Insan Perikanan, dengan mengangkat tema “Pengembangan Perikanan Budidaya Di Laut, Pesisir Dan Darat Yang Berkelanjutan”.

Sambutan singkat dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Bapak Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M. pada kegiatan Seminar Nasional Perikanan dengan isi sambutannya, bahwa harapannya kedepan ISPIKANI turut mengawal dan melaksanakan pengelolaan perikanan Indonesia sebagai episentrum pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia emas di 2025, dengan mengoptimalkan potensi perikanan dengan menempatkan ekologi sebagai panglima, ekonomi biru harus menjadi mainstream pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia untuk mencapai triplewin yaitu ocean hag, ocean wat dan ocean prosperti.

Sehubungan dengan itu, Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan RI berpesan; “Saya berharap, agar dalam berseminar ini, nantinya dapat menghasikan suatu program yang lebih komprehensif yang menunjang kepada kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Ekonomi Biru,” ujarnya.

Turut hadir pula dalam kegiatan seminar itu, Direktur Jenderal Budidaya Perikanan, Bapak Dr. TB. Heru Rahayu, A.Pi., M.Sc. Beliau memberikan sambutan tentang kebijakan ekonomi biru untuk kelautan dan perikanan berkelanjutan, dengan jargon yang sama yaitu ekologi sebagai panglima utama demi mewujudkan dan mengimplementasikan konsep blue ekonomi. “Ada 3 tugas sebenarnya yang dibebankan kepada KKP, bahwa kita yang pertama diminta untuk melindungi laut dan sumber dayanya, maka kemudian KKP mencoba untuk menerjemakan dalam kebijakannya yaitu dengan memperluas kawasan konservasi laut, 30% kita diminta di 2045,”ujar beliau.

Lanjutnya, sehingga untuk bisa menjawab supaya laut itu sehat, maka kita harus bekerja cerdas untuk mewujudkan hal itu, karena kalau lautnya itu sehat, maka sumberdaya yang ada didalamnya ini pasti akan meningkat dan pasti akan bagus, ini porsi yang pertama, kata beliau, kemudian tugas yang kedua adalah kita diminta untuk memastikan aktifitas perikanan itu yang sustainability, supaya bisa sustainability ada dua hal yang harus dilakukan yaitu; yang pertama adalah kita diminta untuk mengendalikan penangkapan, maka penangkapan itu kita harus gunakan strategi yaitu tidak semua boleh ditangkap, maka dapat diistilah yaitu Penangkapan Ikan secara Terukur (PIT) yang berbasis kuota.

“Maka target produksi perikananan tangkap sebagian dialihkan ke budidaya, kenapa budidaya, karena jumlah populasi manusia semakin meningkat, jumlah kebutuhan protein semakin meningkat, kemudian perikanan tangkap dikendalikan sehingga sumberdaya alamnya tetap stabil, maka dicoba untuk di push lewat pengembangan perikanan budi daya, baik di laut, di pesisir maupun di daratan,” ujar beliu.

Sehubungan dengan hal itu pula, maka tema yang dibawakan oleh ISPIKANI pada seminar nasional perikanan yaitu pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, sehingga beliau menyampaikan apresiasi rasa bangga kepada teman-teman ISPIKANI dapat mengangkat tema tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh beliau kepada Ketua Umum ISPIKANI dan teman-teman Pengurus ISPIKANI Pusat saat sambutan beliau pada kegiatan seminar nasional perikanan.

Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa, tugas yang ke tiga adalah, setelah kita melindungi laut dan memastikan aktifitasnya tetap oke, maka yang ke empat adalah kita diminta untuk menjaga kelestarian laut, maka kita diminta untuk melakukan pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Dan yang terakhir atau yang ke lima bahwa terkait dengan isu saat ini tentang pencemaran sampah plastik di laut, maka harus dilakukan pengendalian sampah plastik di laut, bahwa saat ini Indonesia bukan lagi menjadi produk sampah plastik di laut yang ke dua, tetapi kita sekarang pada posisi yang ke lima,“ ungkap beliau.

Lebih jauh, closing statement beliau bahwa; “Isu yang dibahas tentang pengembangan budidaya, baik budidaya air laut maupun air tawar, saya selaku Dirjen Budidaya sangat mengapresiasi eksistensi ISPIKANI, muda-mudahan ISPIKANI selalu han to hen dengan kami, bisa mewarnai pengembangan budidaya dan pengembangan perikanan secara umum, tentang lima komuditas yang mulai dari Udang, Rumput Laut, Nila Salin, Kepiting dan Lobster, harapan kami mohon dapat dukungan ISPIKANI, baik dari risers maupun percontohan dari segmen hulu sampai hilir, dengan tujuan untuk mencapai tingkat efisiensi dari sisi blue ekonominya, dan SOP budidaya betul-betul yang merujuk pada ekologi sebagai panglima, sukses untuk ISPIKANI,” tutup beliau. (*)

Liputan: Sudarmono

Editor: Rusly, S.Mn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *