SPIONNEWS, Batauga– Dua atlet Kontingen Buton Selatan peraih medali emas pada ajang Kejurda Atletik tahun 2025, terima piagam pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lapangan SMPN 1 Batauga, pelatih minta nasib mereka diperhatikan.
Atlet Lempar Lembing Putri U-16 asal Desa Busoa, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Agri Wulandari Andari mengungkapkan kegembiraanya meraih medali emas pada Kejurda Atletik Baubau 2025.
Ia menuturkan tidak menduga akan berhasil mengalahkan para atlit dari Kabupaten/Kota lainnya di Sulawesi Tenggara.
“saya Berasal dari keluarga Petani tidak membuat dirinya merasa minder, bagi saya lewat ajang kejuaraan cabang olahraga tersebut saya dapat membuktikan kemampuannya dapat bersaing pada tingkat Provinsi” ungkapnya .
Justru dirinya memberikan motivasi kepada remaja sebayanya agar dapat ikut berkontribusi dalam mengharumkan nama daerah baik pada kancah regional maupun nasional lewat ajang kejuaraan Olahraga.
Ia mengaku kedua Orangtuanya mendukung penuh kegemarannya di bidang Olahraga Lempar Lembing sehingga mengantarkan dirinya bergabung menjadi bagain Kontingen Buton Selatan pada perhelatan bergengsi tersebut.
Siswi yang saat ini duduk dikelas 3 asal SMP Negeri 6 Batauga, bercita-cita ingin menjadi Komandan Wanita Angkatan Darat (Kowat). Dengan prestasi gemilangnya pada cabor lempar lemping, Agri berharap impiannya tersebut dapat terwujud.
“Saya bangga dan senang karena tidak sangka juga dapat juara,” Tuturnya, Jumat (2/5/2025)
Berbeda dengan Agri, Atlet Jalan Cepat jarak 3000 meter Putra U-14, asal Desa Busoa, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Muhammad Riski Ramadan, mengatakan “sempat merasa kewalahan saat pertandingan berlangsung. Namun, berkat latihan yang gigih saya berhasil menyabet juara 1 dan menambah koleksi medali emas untuk Kontingen Buton Selatan pada Kejurda Baubau 2025” Ucapnya, pada awak media.
Riski menuturkan keberhasilan itu Ia peroleh dari hasil latihan yang intens bersama pelatihnya setiap hari, mulai pukul 15.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA dirinya mengikuti latihan tersebut.
Untungnya kedua Orangtua mendukung dan ikut bangga buah hati mereka berhasil menjuarai cabang olahraga tersebut.
Lahir dari Seorang Ibu Rumah Tangga dan Ayah Buruh, Riski bercita-cita ingin menjadi Dokter agar dapat membahagiakan kedua Orangtuanya.
Anak bungsu dari 5 bersaudara ini berharap pada kejurda berikutnya dirinya dapat diberi kesempatan untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut agar dapat meningkatkan kemampuannya menjadi lebih baik lagi.
“Semoga saya bisa terus ikut kejurda supaya saya bisa belajar lebih baik dari pada ini,” Kata Riski.
Sementara itu, pelatih atlet dari Kontingen Kabupaten Buton Selatan, Hilman mengaku selama melatih para atletnya seringkali terdapat kendala dan hambatan dilapangan.
Misalnya, pada menarik minat anak-anak/remaja untuk bergabung menjadi atlet.
Pasalnya, Kata Hilman, generasi muda Kabupaten Buton Selatan hari ini masih kurang familiar dengan ajang kejuaraan cabang olahraga dan sejenisnya.
Kemudian, hambatan lainnya adalah ketersediaannya alat sarana dan prasarana olahraga yang masih terbilang kurang memadai dalam menunjang para atlet dalam berlatih.
Hilman mengungkapkan kendati dengan segala keterbatasan sarana maupun anggaran, namun para atlet dari Kontingen Buton Selatan dapat bertanding secara sportif pada ajang Kejurda di Kota Baubau.
Terlebih, Ia mengaku Kontingen Buton Selatan baru mendapatkan kemenangan sempurnanya pada Kejurda atletik tahun 2025 ini.
Dimana tiga diantaranya, sudah dilirik oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk dipersiapkan mengikuti Kejurnas.
Meskipun begitu Ia berharap agar Pemkab Buton Selatan dapat memberikan perhatian lebih terhadap nasib para atlet mudanya. Utamanya pada pengadaan fasilitas sarana dan prasarana.
“Saya berharap anggaran atlet diperhatikan karena setiap kali kami berangkat anggarannya pas-pasan,” Tandasnya, Jumat, 2/5/2025. (Ha)
Editor : Harry