Isra Afzalna : Tokoh Pemuda Buton Selatan
SPIONNEWS.ID, BATAUGA – Pemerintah Daerah Buton Selatan harus berbenah dan mengklarifikasi terkait semua kejadian yang mengakibatkan polemik di Buton Selatan, Minggu 25/05/2025.
Hari ini dihadapan kita semua berdiri sebuah kenyataan pahit, sebuah bayang-bayang yang menghantui cita-cita pembangunan daerah kita tercinta. Bukan ancaman dari luar, bukan bencana alam, melainkan tindakan-tindakan oknum yang justru berasal dari dalam tubuh pemerintahan kita sendiri.
Saya merindukan Buton Selatan yang lebih Baik, lebih Adil, dan lebih Sejahtera. Kita semua menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Wakil Bupati kita alih-alih mengabdikan diri untuk Buton Selatan justru saya duga terjebak dalam pusaran politik pencitraan yang menyesatkan.
Tindakan tindakannya saya duga terkesan populis dan berbalut sandiwara bukan hanya menimbulkan polemik dan instabilitas, tetapi juga mempermalukan nama baik daerah kita di mata dunia dan daerah-daerah lainnya. Lebih jauh lagi tindakan ini menjadi penghambat utama bagi pembangunan yang kita cita-citakan bersama.
Dua tindakan spesifik menjadi bukti nyata dari kegagalan kepemimpinan ini. Pertama pengembalian empat mobil dinas operasional secara tiba-tiba tanpa penjelasan yang transparan dan rasional. Apakah ini bentuk protes? Atau hanya sandiwara murahan, sebuah upaya pencitraan semu yang bertujuan meraih simpati ?. Apapun alasannya, tindakan ini saya duga menunjukan ketidakprofesionalan dan ketidakbertanggungjawaban yang luar biasa!.
Ketiadaan koordinasi dan komunikasi yang memadai dalam proses pengembalian kendaraan ini menunjukan lemahnya kepemimpinan dan etika kerja pejabat publik kita. Akibatnya operasional pemerintah terganggu dan rakyat Buton Selatan yang menanggung kerugiannya!.
Saya menduga akibat dari tindakan-tindakan ini sangatlah fatal. Polemik di kalangan masyarakat meluas, perpecahan sosial mengancam persatuan kita dan instabilitas pemerintahan menghambat setiap langkah pembangunan.
Buton Selatan menjadi malu, citra daerah kita menjadi tercoreng, investasi menjauh, pembangunan yang kita harapkan kemungkinan akan terhenti, kesejahteraan rakyat terancam dan masa depan Buton Selatan menjadi gelap!.
Oleh karena itu, saya menyerukan kepada Wakil Bupati untuk segera menghentikan dugaan politik pencitraan ini! Berikan penjelasan yang transparan dan bertanggung jawab terkait pengembalian mobil dinas! Gunakan kendaraan dinas sesuai standar yang telah ditetapkan! Berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan profesional dan bertanggungjawab serta prioritaskan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Penggunaan kendaraan dinas tidak sesuai standar. Ini bukan hanya masalah estetika melainkan cerminan dari dugaan ketidakpahaman Wakil Bupati terhadap tata kelola pemerintahan yang baik dan etika bernegara.
Kendaraan dinas bukanlah simbol kemewahan melainkan simbol wibawa dan profesionalitas, ketidak sesuaian standar ini mencoreng citra pemerintah kita dan menurunkan kepercayaan masyarakat.
Politik pencitraan merusak nilai demokrasi dan pemerintahan yang baik. Kepemimpinan yang baik harus ditunjukan melalui tindakan nyata, bukan janji janji kosong. Transparansi, akuntabilitas dan integrasi harus menjadi landasan utama pemerintahan kita.
Mari kita bersama-sama membangun Buton Selatan yang lebih baik, mari kita tegakkan keadilan, pertahankan integritas, dan wujudkan cita-cita kesejahteraan untuk seluruh masyarakat Buton Selatan.
Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Buton Selatan harus melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat. Kepercayaan masyarakat harus dipulihkan melalui tindakan nyata dan transparan. Pembangunan hanya dapat berjalan dengan baik jika seluruh elemen pemerintahan bekerjasama dengan integritas dan tanggungjawab. (*)
Penulis adalah salah satu Tokoh Pemuda Buton Selatan yang peduli dengan Pembangunan Kabupaten Buton Selatan