SPIONNEWS.ID, BATAUGA – Pembahasan RPJMD Kabupaten Buton Selatan Tahun 2026-2030 yang telah dirancang oleh para tokoh-tokoh perancang pembangunan daerah termasuk didalamnya mantan Wali Kota Baubau, MZ Amirul Tamim, ikut terlibat dalam proses musyawarah penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Buton Selatan tersebut untuk 5 tahun kedepan.
Pemerintah Kabupaten Buton Selatan bersama seluruh Anggota DPRD Kabupaten Buton Selatan telah melakukan rapat dan Sidang Paripurna terkait dengan RPJMD Kabupaten Buton Selatan untuk dijadikan Perda dan bisa diselenggarakan dalam waktu yang tidak lama.
Saat dikonfirmasi di Rumah Jabatan Bupati Buton Selatan, Bupati Buton Selatan H. Muhammad Adios menuturkan kesuksesan dalam penyusunan Rencangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Buton Selatan tersebut. “Alhamdulillah RPJMD ini sudah kita tuangkan semua visi misi saya, dan semuanya tercover dan mudah-mudahan di tahun 2026 itu kita sudah mulai Star,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Buton Selatan itu menjelaskan; “Dulu RPJMD ini saya tidak terlalu mengerti, ternyata itu adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, kalau dulu di zamannya Soeharto kita kenal namanya repelita, rencana pembangunan 5 tahun,” jelasnya, sembari menambahkan;
“Maaf karena saya baru jadi Bupati, jadi istilah-istilah tersebut baru saya mengerti, karena besik saya adalah pengusaha, dan waktu kembali ke daerah (untuk memimpin Buton Selatan, red) ternyata istilah-istilah tersebut telah berubah,” ucapnya.
Menurut Adios, jadi rencana pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya, serta Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati sudah termuat dalam dokumen RPJMD tersebut, mudah-mudahan dirinya dapat diberi kesempatan dan kekuatan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, sampai dengan 5 tahun kedepan.
“Kantor Bupati insya Allah, bulan Desember, kita sudah mulai melakukan peletakan batu pertama, akan kita bangun karena kita menggunakan multi years, supaya cepat, jangan kita lelang dengan bertahap dan bertahap, tapi sekaligus kita lelang dan bicarakan, anggarannya hanya 53 miliar, jadi dengan multi years, bisa mempercepat agar Bupati supaya bisa berkantor di Kantor Bupati Buton Selatan,” imbuhnya.
Jelasnya, untuk perkantoran yang ada di Kelurahan Masiri, kata Bupati Buton Selatan, hal itu sebenarnya tidak layak. “Saya sebagai Bupati yang pernah jalan di daerah lain begitu berkunjung di kantor-kantor dinas, hal itu tidak layak. Kenapa bisa dibangun di lembah, Insya Allah dengan program yang ada ini, semua akan renovasi dan saya tidak akan buat kantor di situ, saya akan carikan tempat yang strategis karena kantor adalah kewibawaan suatu daerah,” tegasnya.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan; “Demikian pula Kantor DPRD Kabupaten Buton Selatan, untuk saat ini kita terima dulu apa adanya, dengan hati yang tulus. Saat ini, kalau boleh kita desain ulang karena bagaimanapun juga DPRD itu adalah penentu kebijakan, memutuskan semuanya agar anggaran APBD ini, sesuai dengan rambu-rambu yang ada, yang sudah diatur oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia,” ujarnya, beberapa waktu lalu, Kamis (14/8/2025).
Ungkap Adios, untuk status kemiskinan hari ini hanya turun, 14,8% menjadi 13, 2%, hanya satu persen saja turun, tapi untuk tahun 2026 dan 2027 kita akan usahakan angka kemiskinan turun di sekitar 7% sampai 5%, dengan strategis kita akan menciptakan lapangan kerja. “Semua Kepala OPD saya harus tekan, akan saya pacu untuk bisa mendapatkan anggaran-anggaran dari APBN itu, hanya kemarin-kemarin kita tidak bekerja, bagaimana hubungan komunikasi kita dengan provinsi tidak terbangun (dengan baik, red) apalagi di kementerian,” tegasnya.
Lebih jauh Bupati Adios menjelaskan; “Dana APBD provinsi dan dana APBN itu akan berdampak positif untuk mengurangi angka kemiskinan, apalagi ditambah dengan industri, bagaimana industri akan kita bangun smelter yang ada di Buton Selatan,” jelasnya.
Bupati Buton Selatan itu berusaha agar masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan menciptakan lapangan pekerjaan, artinya masyarakat sudah tidak lagi merantau, dan yang sudah merantau bisa kembali ke daerahnya di Buton Selatan karena sudah ada smelter, sudah ada pelabuhan samudra, transit kontainer dan cold storage ikan. (Ha).
Editor: Harry & Sdr. RAL

